JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah melakukan diseminasi hasil asesmen lapangan dan pelatihan toga toma yang merupakan rangkaian dari program Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA) oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kegiatan ini berlangsung pada hari sabtu-ahad, 22-23 Juni 2024, dan dilaksanakan secara hybrid di kantor PPNA, Jakarta Pusat dan secara daring.
Kegiatan ini merupakan mekanisme yang harus dilakukan untuk mengkonfirmasi data dan menggali informasi lebih lanjut dari 16 desa DRPPA yang terbagi dalam 4 provinsi yaitu Maluku, Sulawesi Barat, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.
Tujuan dari program ini adalah (1) melaporkan kemajuan program Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak, (2) mengevaluasi pencapaian program hingga titik tengah implementasi, (3) memperkuat komitmen dan partisipasi tim program, fasda dan relawan SAPA dalam mewujudkan desa yang ramah perempuan dan anak, (4) menyajikan temuan-temuan kunci dari assessment awal dan pelatihan toga toma, (5) mengidentifikasi isu-isu prioritas terkait perlindungan perempuan dan anak, dan (6) memfasilitasi diskusi dan umpan balik untuk memperkaya analisis dan rekomendasi program.
Muntazimah, Sebagai koordinator program menyampaikan harapannya agar tim DRPPA PPNA mendapatkan data yang jelas dan akurat, sehingga tidak terjadi ahistoris terkait program DRPPA di 16 desa. Selain itu, agar treatmen-treatmen yang nantinya dilakukan oleh tim DRPPA PPNA di 16 desa relevan dengan kebutuhan masing-masing desa. Sehingga harapan bahwa desa dapat mengimplementasikan dan mencapai seluruh indikator DRPPA.
Hal ini sejalan dengan harapan dari KemenPPPA bahwa ke 16 desa sasaran harus sukses mengimplementasikan 10 indikator DRPPA bahkan mudah-mudahan ada desa desa yang dapat melampaui dan menularkan ke desa-desa yang lain. Untuk mencapai harapan besar tersebutlah maka tim DRPPA PPNA dengan segenap dedikasi dan integritasnya meramu dan memformulasikan aktivitas demi aktivitas agak dapat menuju output dan outcome yg maksimal dan out of the box.
Sejalan dengan hal tersebut, Risni Julaeni selaku ketua bidang pendidikan dan penelitian PPNA sekaligus pengarah program DRPPA ini, mengharapkan agar melalui kegiatan ini terbangun jaringan yang lebih kokoh dan dukungan berbasis masyarakat diantara tim program fasda dan relawan SAPA. “Kami juga berharap dari kegiatan ini, kita dapat memaksimalkan efisiensi waktu dan sumber daya dengan menggabungkan beberapa agenda penting dalam satu kegiatan, serta terbentuknya pembelajaran dan praktik baik untuk perbaikan program ke depan. Setelah ini, kita juga diharapkan mampu merumuskan strategi keberlanjutan program berbasis kebutuhan komunitas pada tahap ke-2.”
“Kami juga berharap adanya dukungan pada tindak lanjut dari kementerian dalam mengawal progam lanjutan hasil dari assement lapangan. Bentuk dukungan ini dengan membantu buka jejaring baik dari inernal kementerian ataupun dari jaringan eksternal kementerian untuk memassifkan program DRPPA di desa binaan PP Nasyiatul Aisyiyah," ungkapnya.