BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Jajaran BPP PPM MBS Jogyakarta dan santri kelas 11 berkunjung ke MBS Zam-Zam Cilongok, Banyumas yang berlangsung dua tahap. Pada kunjungan pertama kehadiran personil BPP PPM MBS Jogya beserta para ustaz dan segenap PR IPM MBS Jogya Putra disambut dengan suka cita oleh perwakilan Badan Pembina MBS Zam-Zam, Direktur, Wadir, Kepala Asrama dan perwakilan ustaz serta seluruh pengurus PR IPM MBS Zam-Zam Kampus 3, pada Selasa (14 Oktober 2025). Acara ramah tamah mengawali sambutan itu dilanjutkan sambutan dalam rangkaian seremonial oleh perwakilan dari BPP PPM MBS Jogya, Ustaz Agus Yulianto, M.Pd., sedangkan MBS Zam-Zam disampaikan Direktur, Ustaz Arif Fauzi, Lc., M.Pd.
Kunjungan hari berikutnya, Rabu (15 Oktober 2025), Ketua BPP PPM MBS Jogya Ustaz Amir Fauzi, S.Ag, Pendiri PPM MBS Yogyakarta, KH.M. Nashirul Akhsan, Lc, para ustazah mengawal para santri dan pengurus PR IPM MBS Jogya Putri. Dalam sambutannya, Ustaz Amir Fauzi mengibrahkan kedua pesantren modern terbesar di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah ini serupa saudara kembar. Dalam kisah pewayangan diserupakan tokoh Nakula dan Sadewa. Yakni saudara kembar dari Pandawa Lima dengan karakter yang berbeda namun keduanya saling melengkapi.
“Kami ke sini untuk menanyakan kabar dan berita. Agar hubungan kita makin erat di tengah musibah yang melanda di dunia pendidikan khususnya dunia pesantren, seperti yang terjadi di sebuah pesantren saudara kita. Itu musibah. Oleh karena itu kehadiran kami untuk saling menguatkan, saling mendukung agar kita lebih kuat antara satu dan lainnya sehingga bisa tumbuh berkembang bersama,” .
Sebagai saudara tua MBS Jogya tentu punya kelebihan sebaliknya MBS Zam-Zam juga punya kelebihan. Oleh karenanya, beliau mengajak untuk saling bertukar pikiran, pengalaman dan mengambil berbagai macam sisi kebaikan, juga saling mendoakan. Karena tantangan dunia pesantren ke depan semakin berat. Satu sisi, orang tua semangat memondokkan anaknya ke pesantren semakin meningkat, tetapi anak-anak di pesantren mentalnya riskan rapuh, tidak sekuat dan setangguh para ustadz-ustadzah ketika nyantri dulu, untuk itu harus saling menguatkan.
Silatulfikri Dahlan Muda
Senada harapan dan doa yang disampaikan Direktur MBS Zam-Zam, Ustaz Arif Fauzi pada sambutan di hadapan para kader Dahlan Muda, bahwa dengan silaturrahmi sekaligus silatulfikri antara pengurus IPM Zam-Zam dengan IPM MBS Jogya, semoga dalam agenda penting ini banyak ditemukan gagasan, ide dan program yang bisa dikembangkan dan diwujudkan khususnya bagi para kader persyarikatan.
“Bicara kepemimpinan bukan sekadar mengganti orangnya, tetapi harus berfikir bagaimana ada nilai positif yang terus berjalan dan berkembang kemudian dilestarikan,” terang Ustaz Arif.
Menurut pengamatan Direktur MBS Zam-Zam, di Indonesia tercinta ini persoalannya bukan kekurangan orang yang cerdas dan pintar. Akan tetapi sangat dibutuhkan sosok-sosok dari kader pesantren yang dapat menjawab atas krisis sosok pemimpin berintegritas. Diharapkan para kader tetap menjaga nilai-nilai yang diperjuangkan oleh KHA Dahlan. Pesantren Muhammadiyah -insya Allah- akan selalu memberikan kontribusi positif untuk negeri.
Kehadiran rombongan “Kakak Pesantren Muhammadiyah” yang singgah untuk melanjutkan tujuan ke Bandung, disambut oleh jajaran pimpinan terdiri dari Perwakilan Badan Pembina Drs. Agus Miftah, Direktur MBS Zam-Zam, Wadir, Ustadz Semi Priyatno, S,Pd., Kepala Kampus 1 dan 3, ustaz M. Hasan, M.Pd., dan Ustaz M. Noor Hidayat, S.Pd. serta perwakilan ustaz dan segenap pengurus PR IPM Zam-Zam putra kampus 3 pada hari pertama. Pada hari kedua, selain Direktur juga perwakilan Badan Pembina MBS Zam-Zam, Ir. Wahyudianto, Kepala Asrama Putri, Ustazah Nur Latifah, S.Sos., Wadir Keuangan, Sulistyowati, SE., dan perwakilan utazah serta Pengurus PR IPM Zam-Zam Putri. Selain para pengurus IPM bertukar fikiran tentang agenda dan program kegiatan, jajaran pimpinan sempat bertandang ke Kampus 2 MBS Zam-Zam Putri di Desa Pernasidi, Cilongok. (Hamidin)