TANGERANG, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka menyemarakkan Milad ke-106 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, pada tanggal 14 Desember 2024, Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Banten mengadakan rapat pra-Raker Kepengurusan HW Banten Periode 2024-2029 yang berlangsung di Ranting Pondok Rejeki Desa Kutabaru Pasar Kemis. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pembahasan organisasi, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkenalkan berbagai program unggulan yang bertujuan untuk mendukung pengembangan organisasi.
Sebagai bagian dari upaya memperkenalkan inisiatif baru, acara ini juga diwarnai dengan softlaunching Kafe Pandu, sebuah konsep kafe yang tidak hanya menyajikan tempat berkumpul, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antaranggota Hizbul Wathan. Kafe Pandu diharapkan menjadi ruang yang mendukung interaksi positif antar sesama kader, sambil mengedepankan nilai-nilai dakwah, gotong royong, dan semangat nasionalisme yang menjadi dasar gerakan kepanduan.
Konsep Kafe Pandu untuk skematik model usaha tingkat kabilah ini berada di lantai 2 Gedung Klinik Sari milik Ramanda Zalzulifa (Ketua GKHW Banten Periode 2007-2010). Sebagai kader yang turut membidani lahirnya Fakultas Pariwisata & Industri Kreatif di Universitas Muhammadiyah Tangerang, ramanda Zalzulifa berharap Hw Banten ke depan semakin mandiri terkelola baik mensinergikan dengan rintisan usaha sekolah kepanduan maupun kawasan wisata mualaf yang ada di Baduy. Untuk itu kepada pengurus baru di bawah kepemimpinan Ramanda Firdaus yang sudah terpilih dalam Musywil di kampus ITB Achmad Dachlan agar aktif melakukan koordinasi kepada semua pimpinan amal usaha lainnya agar kehadiran Hw menjadi faktor penguat bukan pemberat.
Sebagai rektor di kampus non-Persyarikatan, Universitas Pramita Indonesia siap mendukung setiap langkah aksi gerakan kepanduan bahkan jika ingin menjadikan program unggulan KUKEJAR (Kuliah Kerja Wirausaha) nikmati berbagai fasilitas pendidikan di kampus dengan lahan 4 ha layak untuk Bumi Perkemahan silakan dituangkan dalam bentuk naskah kerja sama atau MOU maupun MOA.
Selain sebagai tempat beristirahat dan bersosialisasi, Kafe Pandu juga bertujuan mendukung pengembangan ekonomi mandiri anggota, dengan menyediakan peluang usaha bagi anggota HW untuk mengelola dan mengembangkan bisnis di bidang kuliner. Program ini sejalan dengan visi organisasi untuk meningkatkan kemandirian ekonomi melalui kewirausahaan.
Selain Kafe Pandu, rapat pra-Raker ini juga menjadi ajang pengenalan platform IBUPANDU, sebuah inisiatif digital yang bertujuan untuk mendukung program literasi digital di kalangan anggota Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Platform ini menawarkan berbagai fitur yang mendukung pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi, yang sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi tantangan era digital.
IBUPANDU dirancang untuk memfasilitasi proses pembelajaran dan pengembangan kepemimpinan secara online, yang mencakup berbagai topik mulai dari kepanduan, kepemimpinan, hingga kewirausahaan. Platform ini juga menjadi sarana untuk mengakses berbagai materi pelatihan yang dapat membantu anggota HW mengembangkan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman.
Melalui IBUPANDU, diharapkan kader Hizbul Wathan dapat lebih mudah mengakses pengetahuan dan keterampilan yang akan mendukung mereka dalam berkontribusi pada masyarakat dan bangsa. Program ini juga selaras dengan komitmen Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dalam menyiapkan kader yang berkompeten dan mampu mengikuti perkembangan zaman, terutama dalam aspek digital.
Rapat pra-Raker ini juga mengusung tagline aksi "Hidupkan Ranting Majukan Persyarikatan untuk Indonesia Hebat", yang mengajak seluruh anggota untuk kembali mengaktifkan peran ranting-ranting sebagai unit terkecil dalam struktur organisasi. Ranting yang hidup dan berkembang akan menjadi pilar utama dalam menciptakan pengaruh yang lebih besar bagi kemajuan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.
Sebagai bagian dari rangkaian Milad ke-106 Hizbul Wathan, acara ini menjadi bukti nyata dari semangat "Menyemai untuk Negeri" yang menjadi tema besar dalam Milad tahun ini. Menyemai untuk Negeri berarti menanamkan benih-benih kebaikan dan mengembangkan generasi yang siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Dalam pidatonya, Ketua Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Aman Suyadi, menegaskan pentingnya aksi nyata dalam rangka memperkuat peran kepanduan sebagai gerakan dakwah Muhammadiyah. Ia menyebutkan bahwa nilai-nilai luhur seperti kejujuran, tanggung jawab, gotong royong, dan cinta tanah air harus terus ditanamkan dalam setiap generasi penerus Hizbul Wathan.
Aman Suyadi juga mengingatkan bahwa tugas besar gerakan ini adalah untuk menyemai benih-benih kebaikan yang akan berkembang menjadi kontribusi positif bagi masyarakat, terutama dalam bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan kemanusiaan. Dalam konteks ini, Kafe Pandu dan platform IBUPANDU menjadi dua inisiatif yang diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan semangat literasi digital dan kewirausahaan di kalangan anggota.
Dengan adanya softlaunching Kafe Pandu dan pengenalan platform IBUPANDU, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Banten semakin siap untuk menghadapi tantangan di era digital. Kegiatan ini juga menegaskan komitmen Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan untuk terus berinovasi, mengembangkan potensi anggota, dan memberikan kontribusi nyata untuk membangun Indonesia yang lebih hebat.
Semoga melalui semangat Menyemai untuk Negeri, kita dapat terus tumbuh dan berkembang bersama sebagai generasi penerus yang tangguh dan siap memberikan yang terbaik untuk bangsa. (Firdaus/Red)