KUPANG, Suara Muhammadiyah - Bukan Muhammadiyah yang berterima kasih kepada saya karena hadir di sini, justru saya yang harus berterima kasih kepada Muhammadiyah, karena diberi kesempatan berbicara kepada para ustaz, guru, ulama yang menjadi teladan di negara ini.
Demikian antara lain poin penting disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto ketika memberi amanah dalam Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah. Acara ini berlangsung siang ini (Rabu, 4/12/24) di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dalam bagian lain sambutannya, mantan Pangkostrad ini meminta jangan sepelekan arti damai. Kita harus bersyukur karena Indonesia damai. Masjid istiqlal masih berdiri. Gedung Universitas Muhamnadiya Kupang masih tegak. Karena Indonesia masih damai.
"Lihatlah di luar negeri yang sedang berperang. Eropa dan Timur Tengah yang sedang berperang. Bangunan yang dibangun puluhan tahun, hancur dalam lima belas menit", tandas Menteri Pertahanan RI masa Presiden Jokowi ini.
Disamping itu, mantan Ketua HKTI ini mengucapkan terima kasih Muhammadiyah karena mendirikan sekolah bukan hanya untuk orang Islam, tetapi untuk sesama, orang non Muslim. Muhammadiyah adalah contoh dan pelopor toleransi di Indonesia.
Sebelumnya Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir mengatakan bahwa Muhammadiyah NTT adalah bukti keotentikan kebangsaan Indonesia. Saat ini sedang membangun rumah sakit PKU Muhammadiyah Kupang, ini adalah untuk sesama umat manusia.
Pembukaan Tanwir secara simbolis dibuka dengan pemetikan alat musik sasando oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Rektor UMK Zainur Wula.
Tanwir akan berlangsung selama tiga hari. Diikuti sekitar 800 peserta dari seluruh Indonesia. Bertema mewujudkan kemakmuran untuk sesama. (hfs/riz)