Perlu Revitalisasi Pendidikan Islam Agar Mampu Menjawab Kebutuhan Zaman

Publish

18 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
357
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dosen UM Bandung Ace Somantri mengatakan bahwa transformasi pendidikan tinggi Islam menjadi pendidikan Islam inklusif dan kompetitif merupakan sebuah keharusan untuk menghadapi tantangan masa kini. Menurutnya, dunia pendidikan Islam saat ini membutuhkan pendekatan revitalisasi yang menghormati tradisi sekaligus mampu menjawab kebutuhan zaman.

Dalam paparannya, Ace menjelaskan bahwa lanskap pendidikan Islam sedang mengalami perubahan signifikan. Oleh karena itu, perlu adanya pembaruan pendidikan Islam yang tidak hanya fokus pada tradisi, tetapi mampu mengintegrasikan modernitas agar dapat mencetak generasi yang berdaya saing.

”Keseimbangan antara spiritualitas dan intelektualitas menjadi kunci utama dalam pendidikan Islam masa kini,” ujar Ace saat menjadi salah satu narasumber dalam seminar internasional yang digelar oleh prodi Pendidikan Agama Islam UM Bandung di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Senin (16/12/2024).

Ace menekankan bahwa pemikiran kritis dan sikap inklusif harus ditanamkan dalam sistem pendidikan Islam. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri, menurutnya, akan mendorong peserta didik menjadi individu yang lebih mandiri dan inovatif. ”Kita tidak bisa hanya berkutat pada pembelajaran konvensional. Kemajuan hanya akan tercapai jika ada keberanian untuk berubah dan beradaptasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ace menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pendidikan Islam. Teknologi, menurutnya, dapat mempermudah akses pembelajaran dan menjangkau lebih banyak kalangan. Dengan teknologi, pendidikan Islam bisa menjadi lebih inklusif dan membuka ruang bagi dialog pemahaman antaragama.

Selain itu, Ace juga menekankan perlunya keseimbangan antara modernitas dan tradisionalitas dalam sistem pendidikan Islam. ”Integrasi antara keduanya akan menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi memiliki karakter dan nilai spiritual yang kuat,” katanya.

Dalam visinya, pendidikan tinggi Islam diharapkan mampu memberdayakan individu, memperkuat komunitas, serta menumbuhkan masyarakat yang berkemajuan dan harmonis. Ace optimis jika pendekatan ini diterapkan, pendidikan Islam akan mampu menjawab tantangan dan dinamika zaman.

”Tantangan ini harus kita lihat sebagai peluang untuk melakukan pembaruan. Pendidikan Islam yang inklusif akan membuka pintu dialog antaragama yang lebih luas dan memperkuat nilai-nilai toleransi di tengah masyarakat,” ujar Wakil Ketua PWM Jawa Barat ini.

Doktor lulusan Universitas Islam Nusantara ini menutup pemaparannya dengan harapan bahwa transformasi pendidikan Islam akan membawa manfaat bagi kemajuan bangsa. Menurutnya, adaptasi modernitas yang dipadukan dengan tradisi luhur Islam dapat menciptakan sistem pendidikan yang unggul, inklusif, dan berkelanjutan.

Acara ini juga terlaksana atas kolaborasi dengan Institut Agama Islam (IAI) Persatuan Islam (Persis) Bandung. Lebih dari tujuh ratus mahasiswa UM Bandung dan IAI Persis hadir di auditorium termasuk yang berpartisipasi melalui saluran Youtube dan Zoom.*(FA)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah — Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) resmi meluncurkan gedung ....

Suara Muhammadiyah

29 April 2025

Berita

Yogyakarta, Suara Muhammamdiyah - Pusat Data Penelitian Pengembangan dan Jurnal Suara Muhammadiyah m....

Suara Muhammadiyah

23 October 2023

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Kantor Layanan (KL) Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

26 August 2024

Berita

PERLIS, Suara Muhammadiyah - Sebuah Podcast Salasilah Perlis edisi ke 24 yang diadakan oleh team med....

Suara Muhammadiyah

8 June 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universita....

Suara Muhammadiyah

17 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah