YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bertepatan dengan moment milad Muhammadiyah ke-111, pada Sabtu 18 November 2023, SMA Muhammadiyah 2 (MUHA) Yogyakarta melaksanakan praktek manasik haji untuk siswa kelas XI tahun pelajaran 2023/2024 bersama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta.
Agenda rutin tahunan tersebut melibatkan para Pimpinan dan Pembimbing Senior KBIHU ‘Aisyiyah yang dikomandani oleh Ir. H. Rowi Sutaryo membimbing tata cara manasik haji dan umrah bagi para siswa dari sembilan kelas, dengan motto “Berhaji benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.”.
Agenda rutin tahunan tersebut juga didampingi oleh para guru tenaga pendidik yang sudah merancang pembelajaran terkait materi haji dan umroh. Setelah beberapa kali dilaksanakan di PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) pada kesempatan ini dicoba pelaksanaannya di lingkungan sekolah dan sekitarnya, yang didesign sedemikian rupa agar bisa mendekati suasana berhaji yang sesungguhnya. Seperti Wukuf di Arofah yang merupakan rukun haji yang mutlak dilakukan, dengan memanfaatkan lapangan GKN (Gedung Keuangan Negara).
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Drs. H. Slamet Purwo dalam sambutannya saat membuka kegiatan menyampaikan rasa syukurnya dan dukungan penuh atas digelarnya acara praktek manasik haji. Meski di bawah terik matahari yang menyengat semua tetap merasa nyaman. Lebih lanjut Slamet berpesan, “Teriknya matahari perlu disyukuri, karena bisa menggambarkan situasi berhaji yang panas. Mudah-mudahan menjadi pengalaman yang membekas terpatri dalam sanubari, menjadi bekal pengalaman berharga saat menjadi tamu Allah.”
Dalam pengarahan umumnya untuk para siswa, H. Wiratno, wakil ketua KBIHU ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta, menekankan agar para siswa bisa belajar dan mengambil pelajaran tata cara ber-Haji yang sebenar-benarnya. “Kami sangat berharap semua dilakukan dengan bersungguh-sungguh, karena akan menjadi kenangan sekaligus bekal saat ber-Haji dan Umroh. Semoga kita semua akan menjadi tamu terbaik Allah di Baitullah.”Imbuhnya.
Menjelang prosesi Wukuf di Arofah, dalam pengantarnya Drs. Setiaji Rahman, salah satu pembimbing senior di KBIHU ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa banyak sekali pesan dan pelajaran dalam tiap prosesi haji, terutama saat wukuf di Arafah, saat manusia dikumpulkan menjadi satu, dalam waktu dan tempat serta pakaian yang sama, tidak mengenal ras, suku, kedudukan, jabatan dan lain-lain. “Berdiam di Arofah mengingatkan kita bahwa semua yang bergerak akan berhenti atau mati. Semua yang mati akan dibangunkan dan dikumpulkan Allah kembali untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan kita di dunia.” Pesannya mengingatkan. (S. Intani)