BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr. Ibnu Hasan, MH, M.Si., melantik Kepala SMA MBS Zam-Zam, Pandi Yusron, B.Sh., M.H., Periode 2024-2028. Prosesi Pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan PWM Jateng oleh Sekretaris Dikdasmen & PNF PDM Banyumas, Drs. Supriyadi, MM., dilanjut dengan pembacaan dan penandatanganan pernyataan janji oleh Kepala SMA MBS Zam-Zam terlantik. Kegiatan berlangsung khidmat pada Sabtu (26 Shafar 1446 H/ 31 Agustus 2024) di aula MBS Zam-Zam Kampus 3, Desa Karanglo, Cilongok, Banyumas. Dalam sambutannya, Dr. Ibnu Hasan mengingatkan kembali tentang tagline Muhammadiyah lima tahun ke depan, pada periode muktamar 2022 – 2027, yakni Muhammadiyah unggul berkemajuan.
“Ini tagline kita yang berlaku baik untuk organisasi maupun amal usaha, bahwa tagline ini mempunyai perintah sekaligus target-target kita di periode muktamar 2022-2027. Tentu indikator unggul dan berkemajuan ini perlu diterjemahkan secara operasional di amal usaha Muhammadiyah,” katanya.
Dijelaskan Dr. Ibnu, ada dua indikator unggul yang harus diwujudkan oleh jajaran pimpinan sebuah lembaga pendidikan, yaitu memiliki kompetensi dan berani berkompetisi. Lantaran itu, selaku pimpinan wilayah, beliau mengajak Kepala SMA MBS Zam-Zam terlantik untuk siap sedia membangun keunggulan itu dengan kompetensi dan kompetisi.
Dosen Fakultas Agama Islam UMP ini juga memberikan wacana terkait kondisi aktual kompetitor di dunia pendidikan. Baik bagi SMA MBS Zam-Zam sebagai lembaga pendidikan tingkat atas yang harus bersaing dengan SMA pada umumnya, terlebih ini merupakan bagian MBS Zam-Zam yang notabene juga berada di dalam pesantren unggulan khususnya di Jawa Tengah.
“Termasuk keunggulan kita adalah bagaimana keterserapan alumni, tentu karena kita SMA, maka seberapa besar lulusan SMA MBS Zam-Zam ini diterima di perguruan tinggi di Indonesia. Kalau prestasinya perkaderan maka seberapa banyak yang diterima di pusat-pusat perkaderan. Kalau itu parkaderan ulama maka seberapa banyak alumni yang diterima di Perguruan Tinggi ternama di dunia ini. Kalau itu perkaderan persyarikatan dan kader bangsa maka berapa presennya diterima di kampus-kampus Muhammadiyah,” rincinya.
Lebih spesifik harapan atas terwujudnya keunggulan itu disampaikan Ketua PDM Banyumas, Drs. M. Djohar AS, M.Pd., melalui sambutannya, beliau mengawali kisah atas kekaguman Imam Masjidil Haram, Syeikh Abdurrahman as-Sudais terhadap Muhammadiyah yang telah berhasil mewujudkan segala amal usahanya khususnya di bidang pendidikan dan sosial itu beranjak dari pengamalan surat Al ma’un.
“Itu baru satu surat telah membuat Muhammadiyah menjadi hebat seperti ini, bagaimana jika semua surat al Qur’an diwujudkan dalam amal usaha?” kutipnya secara retoris.
Dimaksudkan, hal itu menjadi inspirasi bersama, terutama bagi MBS Zam-Zam agar karakter pesantren itu nyata terwujud berupa kehidupan keagamaan atau agama yang hidup (living religion) di tengah masyarakat pesantren terbesar nomor dua se Indonesia di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah ini.
Dalam kesempatan ini Ketua Majlis Dikdasmen dan PNF, PDM Banyumas, H. Asep Saeful Anwar, SP, MM. juga menyampaikan arahan dan pembinaan. Turut hadir dan menyaksikan proses pelantikan perwakilan Badan Pembinan MBS Zam-Zam, Drs. Agus Miftah, Ir. Wahyudianto, Direktur MBS Zam-Zam, ustadz Arif Fauzi, Lc., M.Pd., PCM Cilongok, Majlis Dikdasmen dan PNF PCM Cilongok serta segenap asatidz MBS Zam-Zam dan tamu undangan lainnya. (hamidin)