Praktik Moderasi Muhammadiyah melalui Media Online

Publish

5 September 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
184
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

Praktik Moderasi Muhammadiyah melalui Media Online

Oleh: Said Romadlan, Dosen Ilmu Komunikasi Uhamka

Gerakan radikalisme merupakan ancaman laten yang sewaktu-waktu bisa tiba-tiba muncul yang salah satunya dalam bentuk terorisme atau tindak kekerasan. Di Indonesia, kelompok-kelompok radikal ini memiliki tujuan mengubah Indonesia menjadi Negara Khilafah dengan menerapkan syariat Islam sebagai dasar negara.

Maka dari itu gerakan radikalisme mesti diantisipasi dan dilawan terutama oleh Pemerintah, Muhammadiyah dan NU sebagai organisasi Islam moderat agar tidak semakin tumbuh berkembang di Indonesia. Pemerintah sejauh ini sudah menginisiasi program deradikalisasi, yakni upaya untuk menjadikan individu atau kelompok yang dianggap radikal menjadi tidak radikal. Program deradikalisasi Pemerintah ini didukung dan kemudian diadopsi oleh NU untuk menghadapi radikalisme dan terorisme. 

Berbeda dengan Pemerintah dan NU, Muhammadiyah menggagas konsep moderasi untuk melawan radikalisme dan terorisme. Menurut Haedar Nashir (2017), moderasi dalam pandangan Muhammadiyah adalah blocking area, yaitu menangani individu, kelompok, dan wilayah yang dianggap sebagai pelaku teror atau basis wilayah gerakan radikal. Pendekatan moderasi ini merupakan jalan ketiga untuk mengatasi radikalisme, dan dapat menjadi jalan tengah untuk menghadapi radikalisme dengan pendekatan persuasi sebagai jalan pertama dan atau dengan pendekatan hukum sebagai jalan kedua. 

Salah satu medium untuk menyebarluaskan gagasan moderasi Muhammadiyah dalam melawan radikalisme ini adalah melalui  media online yaitu suaramuhammadiyah.id yang merupakan versi digital Majalah Suara Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah merupakan pers nasional yang terbit kali pertama pada bulan Januari 1915. Sebagai majalah resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, fungsi Suara Muhammadiyah adalah sebagai media informasi dan komunikasi warga Muhammadiyah. Bagi pengurus, pimpinan, dan karyawan Amal Usaha Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah menjadi bacaan utama. Selain itu, Suara Muhammadiyah juga berfungsi sebagai sarana dakwah dengan tujuan pemurnian (purifikasi) ajaran Islam (Afifi, 2005). 

Sedangkan suaramuhammadiyah.id sendiri berfungsi untuk merekam dinamika Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, mengenalkan Muhammadiyah kepada masyarakat dunia, menyebarluaskan syiar Islam Berkemajuan, dan mendorong produktivitas dan kreativitas kajian tentang Muhammadiyah dan Islam. Pada konteks melawan radikalisme, suaramuhammadiyah.id lebih mengedepankan sikap moderasi dengan mengikuti pandangan PP. Muhammadiyah dan pemikiran-pemikiran tokoh Muhammadiyah yang dimuat di dalam suaramuhammadiyah.id dalam bentuk berita, artikel, opini, dan sebagainya. 

Dalam praktik moderasinya, pertama-tama yang dilakukan oleh suaramuhammadiyah.id adalah memproduksi wacana moderasi sebagai jalan ketiga atau jalan tengah untuk menghadapi radikalisme melalui berita, artikel, dan opininya. Sebagaimana yang diwacanakan suaramuhammadiyah.id, moderasi merupakan jalan tengah antara pendekatan persuasi dan pendekatan hukum untuk mengatasi radikalisme. Dalam menghadapi radikalisme, yang keras tidak harus dilawan dengan keras juga, tapi bisa juga menggunakan cara yang lunak atau persuasi. Di samping itu, menghadapi radikalisme pun harus dengan pendekatan yang menyeluruh, tidak parsial atau sebaliknya generalisasi, tidak pula berorientasi pada proyek atau program. 

Kedua, dalam upaya menanamkan pemahaman moderasi ini suaramuhammadiyah.id banyak menampilkan berita-berita mengenai kegiatan-kegiatan yang berupaya mendeseminasikan gagasan moderasi seperti seminar dan diskusi, pembuatan dan pemutaran film, penerbitan buku dan jurnal ilmiah, serta melalui pertemuan internasional.  Lingkup dan sasaran moderasi ini meliputi lingkup Indonesia dan dunia dengan sasaran warga Indonesia dan warga dunia, lingkup media sosial dengan sasaran generasi milenial, lingkup dakwah dengan sasaran para dai, dan lingkup perguruan tinggi dengan sasaran sivitas akademika, terutama dosen dan mahasiswa. 

Ketiga, suaramuhammadiyah.id sebagai media online resmi Muhammadiyah, memproduksi wacana moderasi tersebut melalui pernyataan-pernyataan tokoh-tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah seperti Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP. Muhammadiyah, Abdul Mu’ti sebagai Sekretaris Umum PP. Muhammadiyah, Dadang Kahmad dan Syafiq A. Mughni sebagai anggota PP. Muhammadiyah, serta tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya. Di samping tokoh-tokoh Muhammadiyah, praktik wacana moderasi Muhammadiyah di suaramuhammadiyah.id juga disuarakan oleh Lembaga-lembaga, organisasi-organisasi otonom Muhammadiyah, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti Lembaga Kerja Sama dan Hubungan Internasional (LHKI), Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). 

Pada dasarnya tujuan utama praktik moderasi Muhammadiyah di media online suaramuhammadiyah.id adalah melawan gerakan melawan radikalisme dan terorisme di Indonesia, dengan cara mencari jalan tengah, dalam bentuk dialog dan musyawarah. Maka dari itu, efek yang diharapkan dari produksi wacana moderasi ini adalah “tumbuhnya masyarakat utama, masyarakat terbaik yaitu masyarakat tengahan yang memiliki keseimbangan dalam pandangan keagamaan maupun kemasyarakatan dan keduniawian, keseimbangan antara perspektif keakhiratan dan keduniawian, juga tengahan dalam berbagai sikap dan tindakan”.

Untuk mencapai masyarakat tengahan yang diidealkan tersebut, maka moderasi sebagai pola dan strategi baru untuk menghadirkan wajah ke-Islaman dan ke-Indonesian yang sejuk dan ramah harus menjadi arus utama. Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum PP. Muhammadiyah, Haedar Nashir, “isu moderasi harus menjadi proses pengarusutamaan dalam gerakan melawan radikalisme dan terorisme di negeri ini. Isu moderasi ini kemudian menjadi bagian penting dalam diskusi tentang radikalisasi dan terorisme”. Waallahua’lam bishawab.

 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Majelis Pelayanan Sosial Majelis ini pada awal berdirinya menjadi satu kesatuan dengan Bagian Penol....

Suara Muhammadiyah

4 July 2024

Wawasan

Ibrah Keluarga Ibrahim Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Saya in....

Suara Muhammadiyah

8 August 2024

Wawasan

Menuju Masa Depan yang Progresif: Meneguhkan Ideologi Muhammadiyah di Enrekang Oleh: Furqan Ramli ....

Suara Muhammadiyah

6 November 2023

Wawasan

Menyuburkan Semangat Berbuat Kebaikan di Bulan Mulia Oleh: Dr Amalia Irfani, LPPA PWA Kalbar  ....

Suara Muhammadiyah

20 March 2024

Wawasan

Praktik Moderasi Muhammadiyah melalui Media Online Oleh: Said Romadlan, Dosen Ilmu Komunikasi Uhamk....

Suara Muhammadiyah

5 September 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah