MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Prodi Ilmu Administrasi Negara (ADN) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar meraih prestasi membanggakan dengan berhasil mengantongi Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Awalnya, informasi tersebut disampaikan Wakil Rektor II Unismuh Prof Andi Sukri Syamsuri, dengan mengunggah capture laman BAN PT, di Grup What's App Unismuh Makassar, Selasa, 12 September 2023.
"Alhamdulillah, selamat Prodi Ilmu Administrasi Negara Unismuh raih akreditasi Unggul," ungkap Andi Sukri.
Merespon unggahan Warek II, Dekan FISIP Unismuh Dr Ihyani Malik merespon dengan pantun:
Nasi yang basi jangan dimakan// Sudah tersimpan terlalu lama// Terima kasih kami ucapkan// Semoga berjaya bersama sama.
Proses Pencapaian
Saat dikonfirmasi awak media, Dr Nur Wahid, Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Unismuh, berbagi tentang proses panjang yang mereka lalui.
Akreditasi prodi ADN Unismuh diraih melalui Instrumen Suplemen Konversi (ISK) Peringkat Akreditasi.
"ISK diimplementasikan berdasarkan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020 dan Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2020. Dasar inilah yang mendorong kami untuk melakukan konversi dari akreditasi A menjadi Unggul," kata Wahid, sapaan akrab Kaprodi ADN Unismuh itu.
Menurutnya, ISK adalah instrumen tambahan yang digunakan untuk konversi peringkat akreditasi yang diperoleh dengan Instrumen Akreditasi 7 Standar menjadi peringkat akreditasi baru sesuai dengan Instrumen Akreditasi 9 Kriteria.
Terdapat empat instrumen kunci dalam ISK, yaitu instrumen dosen, instrumen kurikulum, instrumen penjaminan mutu internal, dan instrumen sistem pelacakan lulusan, jelas Wahid.
"Sekarang, Alhamdulillah, upaya kami telah membuahkan hasil sesuai harapan, yaitu Akreditasi Unggul. Tidak semua prodi yang melakukan pengusulan ISK dapat meraih pencapaian serupa," ungkapnya.
Faktor pendukung keberhasilan ini meliputi dukungan penuh dari semua stakeholder, baik di tingkat universitas maupun fakultas, serta dukungan dari tenaga teknis profesional. Namun, perjalanan ini tidak lepas dari kendala. "Ada beberapa dokumen yang tidak bisa direkayasa dan proses pelacakan alumni memerlukan kesabaran serta waktu yang cukup lama," tambah Wahid.
Selain itu, banyak pihak yang berperan aktif dalam pencapaian ini, termasuk tim penginputan data, pimpinan prodi, Unit Penjaminan Mutu di tingkat universitas, fakultas, dan seluruh dosen.
Terakhir, Wahid berharap prestasi ini dapat memotivasi calon mahasiswa baru. "Kami tetap optimis untuk memajukan prodi dengan mempertahankan Akreditasi Unggul," pungkasnya. (Hadi/Tri)