BANDUNG, Suara Muhammadiyah– Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menyelenggarakan Psychotech Innovation Exhibition pada Sabtu 08/02/2025. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari mahasiswa yang berpartisipasi sebagai peserta dalam pameran inovasi berbasis teknologi.
Acara yang berlangsung di Lobi Utama UM Bandung, jalan Soekarno-Hatta Nomor 752 ini merupakan pameran startup hasil karya mahasiswa program studi Psikologi angkatan 2021. Selain sebagai ajang inovasi, kegiatan ini juga menjadi bagian dari proyek Ujian Akhir Semester (UAS) untuk mata kuliah Technopreneur.
Inovasi layanan psikologi
Salah satu dosen pengampu mata kuliah technopreneur Tasya Augustiya, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang cara mempresentasikan produk inovasi mereka. ”Kami ingin menunjukkan bahwa layanan psikologi bisa berinovasi melalui teknologi agar lebih relevan dengan era digital dan kebutuhan generasi Z,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa dalam pameran ini terdapat 25 startup hasil karya mahasiswa. Setiap tim startup akan melakukan presentasi di hadapan para ahli bisnis yang nantinya akan memilih best pitching atau startup terbaik dari seluruh peserta.
Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora UM Bandung Irianti Usman turut mengapresiasi inovasi mahasiswa dalam menghadirkan solusi psikologi berbasis digital. Menurutnya, kegiatan ini membuktikan bahwa dunia psikologi tidak selalu harus dilakukan dengan pertemuan langsung antara klien dan psikolog di ruang praktik, tetapi dapat dikembangkan melalui teknologi yang lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
”Inovasi seperti platform berbasis web atau aplikasi bisa menjadi solusi bagi mereka yang merasa takut atau enggan datang ke psikolog secara langsung. Saya berharap mahasiswa program studi Psikologi UM Bandung dapat menghadirkan inovasi yang benar-benar mampu membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental,” tuturnya.
Soul Sanctuary
Salah satu peserta pameran, Leny Pitriasari memperkenalkan startup inovatifnya yang bernama Soul Sanctuary. Produk ini merupakan self-care toolkit yang dirancang untuk membantu pengelolaan emosi dan stres, khususnya bagi mahasiswa dan pekerja dari kalangan Milenial dan Generasi Z.
Dalam Soul Sanctuary, tersedia berbagai alat bantu, seperti jurnal emosi, poster untuk mengenali perasaan diri sendiri, roll-on essential oil, dan stress ball yang berfungsi membantu relaksasi. Leny berharap melalui produk ini, pengguna dapat lebih memahami dan membangun kebiasaan yang baik dalam mengelola emosi mereka.
Dengan terselenggaranya Psychotech Innovation Exhibition, mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Bandung diharapkan semakin terampil dalam mengembangkan inovasi berbasis teknologi. Selain itu, acara ini juga menjadi momentum bagi mereka untuk memahami lebih dalam tentang technopreneurship dan peluang bisnis di bidang psikologi digital. (FK/mutia)