GRESIK, Suara Muhammadiyah - Menjelang Idul Adha yang jatuh pada Senin, 17 Juni 2024, siswa SD Mugeb simulasi Shalat Idul Adha di lapangan timur sekolah, Selasa (11/6/2024). Tak sekadar shalat, mereka juga khutbah dan menyembelih kambing.
Di bawah pancaran sinar matahari pagi, seluruh siswa kelas I-VI SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) berbaris membentuk shaf layaknya akan mendirikan shalat. Anak laki-laki mengisi shaf depan, sedangkan anak perempuan mengisi shaf belakangnya.
Tak memakai seragam biru-kotak seperti biasanya, kali ini mereka kompak memakai busana Muslim bernuansa putih. Adapun para siswi juga memakai mukenah.
Mulanya, salah satu guru Syaiful Rizal SPdI menjelaskan tahap demi tahap melaksanakan melaksanakan Id sesuai tuntunan Tarjih Muhammadiyah. Misalnya, bagaimana takbir yang disunnahkan Rasulullah?
Ustadz Rizal menjelaskan, "Takbir 7 kali, takbir pertama mengangkat kedua tangan. Takbir selanjutnya tanpa mengangkat tangan." Begitupula ketika rakaat kedua ada takbir 5 kali.
Ia pun menjelaskan bacaan shalat pada tiap rakaatnya. Kemudian, bersambung dengan guru lainnya, Ahmad Mujahidul Authon SPdI, menjelaskan sunnah-sunnah pada saat menjelang shalat Idul Adha.
"Kalau mau datang shalat Idul Fitri disunnahkan makan dulu, kalau mau shalat Idul Adha tidak makan dulu sampai hewan kurban disembelih. Saran Ustadz, perbanyak makan pada 9 Dzulhijjah," ujarnya.
Selain itu ia menyebutkan sunnah lainnya yaitu memakai wewangian. "Tapi jangan jadikan ajang fashion show ya!" tuturnya mengundang gelak tawa dari para ustadzah.
Dalam hal ini, Authon menegaskan, Sunnah itu kalau dikerjakan dapat pahala sedangkan kalau tidak dikerjakan tidak mendapat apa-apa. "Rasulullah tidak melaksanakan shalat sunnah qabliyah bakdiyah pada saat Shalat Id. Tidak ada shalat Dhuha," ungkapnya.
Kalau shalat di lapangan tidak ada tuntunan shalat Sunnah sama sekali, kata Ustadz Authon, kalau shalat di masjid boleh shalat sunnah tahiyyatul masjid. "Khutbah satu kali saja. Rakaat pertama disunnahkan membaca surat al-Falaq atau Qaf. Rakaat kedua disunnahkan membaca surat al-Ghasiyyah," terangnya.
Terakhir, ia menegaskan tidak ada adzan dan iqamah pada shalat Idul Adha.
Kegiatan pagi itu berlanjut dengan simulasi penyembelihan hewan kurban. Meski matahari semakin meninggi, para siswa tetap semangat. Apalagi ketika Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi membawa domba di atas panggung lalu mengitari lapangan agar semua siswa baik laki-laki maupun perempuan bisa berinteraksi.
Dengan iringan takbir, si domba kembali di ajak ke panggung sebelum akhirnya di sembelih di area kiri panggung. Para siswa spontan mengerubungi untuk melihat secara langsung prosesnya.
Siswa kelas IV Isa, Alvino Rizki Ramadhan, mengaku tidak takut melihatnya. Ia justru antusias karena sudah biasa melihat setiap Idul Adha. "Aku pernah bantu kakekku. Kakekku waktu yg itu jadi panitia. Aku bantu menghilangkan bulunya," kenang Alvino.
Kata Ustadz Ari, sapaan akrab Kepala Sekolah, kegiatan ini bagian dari upaya sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Ismuba yang terbaru dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah yaitu berbasis aktivitas. "Artinya pembelajaran tidak sekedar teori tapi lebih banyak aktivitas yang mengena di kehidupan siswa. Kalau selama ini lebih banyak melihat dari buku, kita menerapkan pengalaman langsung pada siswa," ujarnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah