SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebagai upaya mewujudkan sekolah aman bencana, 128 siswa kelas 7 SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo belajar mitigasi bencana bersama tim Lembaga Resiliensi Bencana dan Lingkungan Hidup (LRB LH) PDM Kota Surakarta. Kegiatan yang digelar Kamis, 25 Juli 2024 tersebut dalam rangkaian program Fortasi 2024.
Kepala SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Solo, Muhdiyatmoko, M.Pd. mengungkapkan sekolah berkomitmen untuk menjadi satuan pendidikan aman bencana (SPAB) sehingga terus mengupayakan program-program pendidikan pencegahan dan mitigasi bencana di sekolah. Selain itu, sekolah melengkapi sarana prasarana yang mendukung program tersebut.
“Mitigasi bencana bersama MDMC Kota Solo menjadi salah satu program pendidikan dan mitigasi bencana di sekolah. Kita tidak ingin terjadi bencana, tetapi semua siswa dan guru harus paham bagaimana pencegahan dan mitigasi bencana,” ungkapnya.
Tim LRB-LH PDM Solo yang lebih dikenal dengan MDMC Solo mengajak ratusan siswa untuk belajar bagaimana cara menanggulangi bencana gempa bumi dan teknik pemadaman api menggunakan kain basah serta alat pemadam api ringan. Sebelumnya, para siswa menyimak materi konseptual yang disampaikan oleh tim MDMC Solo. Kemudian, para siswa mempraktikkan bagaimana mitigasi bencana saat di dalam kelas.
Saat sirine tanda bahaya gempa bumi berbunyi, para siswa bersembunyi di bawah kolong meja dan melindungi kepala dengan kedua tangan. Setelah dirasa aman, para siswa keluar pelan-pelan dengan menutupi kepala dengan tas. Mereka berjalan menuju titik kumpul evakuasi di halaman belakang sekolah. Tanda-tanda jalur evakuasi sudah tertempel di dinding sekolah.
Ratusan siswa kelas 7 menyimak praktik bagaimana menangani kebakaran ringan dan kebakaran dari tabung gas. Tim MDMC Solo mengajak siswa dan guru untuk mempraktikkan cara menangani kebakaran dari tabung gas. Selain itu, siswa dan guru juga diajak mempraktikkan penggunaan karung goni basah untuk memadamkan kebakaran ringan.
Wakil Ketua Bagian Pengurangan Risiko Bencana LRB-LH MDMC Solo, Mugiyanto, A.Md.Rad., menyampaikan rasa terima kasih kepada SMP Muhammadiyah PK yang telah memberikan kesempatan kepada MDMC Solo untuk memberikan edukasi tentang pencegahan bencana kepada para siswa. Ia berharap materi-materi yang diberikan mampu memberikan pengetahuan sehingga saat terjadi bencana tidak panik dan bisa mengurangi dampak dari bencana tersebut.
“Materi yang disampaikan tentang mitigasi gempa bumi, bagaimana kita melakukan penyelamatan, evakuasi menuju titik kumpul. Selain itu, ada materi tambahan tentang kebencanaan kebakaran bagaimana menangani kebakaran ringan menggunakan alat pemadam api ringan seperti pemadam api yang ada di sekitar kita. Jika api bisa dikendalikan maka bencana kebakaran yang lebih besar bisa ditangani lebih baik lagi,” ungkapnya.
Mugiyanto juga mengapresiasi kegiatan Fortasi (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa) di SMP Muhammadiyah PK. Menurutnya program ini sangat bagus karena karena salah satunya bahwa satuan pendidikan (sekolah) aman bencana sudah ditetapkan oleh Muhammadiyah. Hal itu sehingga semua sekolah harus siap dalam menghadapi bencana.
“Tetap tangguh dan semangat untuk SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta,” Mugiyanto memungkasi.
Sementara itu, Nareswari Gendhis Setiyawan dan Nayla Zalfa Kalilatama, siswa kelas 7 mengaku senang mengikuti kegiatan pelatihan penanggulangan bencana di sekolah. Ia mengaku mendapatkan banyak pelajaran tentang bagaimana mengatasi jika ada gempa bumi dan kebakaran. “Tadi kita mengikuti pelatihan penanggulangan bencana alam. Pelajaran yang didapat kita bisa tahu bagaimana cara terhindar dari gempa bumi dan menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi,” jelas kedua siswa tersebut.
Ketua panitia pelaksana, Herwawan Adi Saputra, S.Pd. menjelaskan para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Ia berharap para siswa menjadi paham tentang mitigasi atau pencegahan dan penanggulangan ketika terjadi bencana. “Semoga materi-materi yang diberikan mampu memberikan pemecahan masalah apabila terjadi bencana. Bagaimana cara menyelematkan diri dari bahaya,” ungkapnya. (aryanto/diko)