Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh, MDMC Edukasi Resiliensi Bencana

Publish

25 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
85
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Ketua Lembaga Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Aceh Musliadi M Tamin menyampaikan tahun 2024 ini merupakan 20 Tahun bencana gempa dan tsunami Aceh. MDMC adalah lembaga yang bertugas mengkoordinasikan sumber daya Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana.

Kesadaran masyarakat tentang kebencanaan, terutama pemahaman tentang evakuasi mandiri masih rendah, belum terdapatnya fasilitas publik seperti escape building dan rambu-rambu penunjuk evakuasi bencana sudah banyak yang tidak terawat. Ungkap Musliadi M Tamin disela-sela diskusi rutin MDMC tentang Pentingnya pengurangan risiko Bencana. Selasa (24/12/2024)

Dalam beberapa bulan ini MDMC semakin gencar melaksanakan diskusi, seminar, sosialisasi dan simulasi bencana bagi masyarakat di Aceh. Hal tersebut ungkapnya sebagai bentuk kepedulian MDMC Aceh.

Edukasi tentang manajemen kebencanaan itu merupakan hal yang wajib kita berikan kepada masyarakat. Karena bencana tidak dapat kita duga datangnya, yang penting bagi kita adalah berusaha menyelamatkan diri masing masing.

Penyelamatan diri itu harus dengan ilmu juga, misalnya bagaimana jika saat terjadi gempa kita berada dalam rumah, apa yg harus kita lakukan, apakah berlari ke luar atau mencari tempat berlindung.

Hal seperti ini mungkin jika ditanyakan kepada masyarakat pasti jawabannya langsung lari keluar, padahal gempa sedang terjadi. Maka risikonya mungkin akan terkena benda benda yang jatuh menimpa dirinya sehingga bisa fatal.

Musliadi berharap kepada pemerintah agar rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemahaman resiliensi bencana. Dari kegiatan kegiatan edukasi yang pernah dilaksanakan MDMC, memang pengetahuan masyarakat kita masih sangat kurang tentang evakuasi mandiri ini, makanya MDMC selalu mengajak semua stakeholder untuk berkolaborasi melakukan pendidikan kebencanaan ini bagi masyarakat.

Seharusnya ungkap Musliadi, program yang telah dirancang pemerintah terkait resilensi bencana dapat diimplementasikan di masing-masing lokus. Misalnya program SPAB dapat diimplementasikan lingkungan sekolah, Destana dapat dijalankan di lingkungan masyarakat di desa, bahkan sampai ke komunitas terkecil seperti Jamaah tangguh bencana yang bisa diimplentasi di lingkungan rumah ibadah, sehingga pengurangan risiko bencana itu dapat diminimalisir.

Bahkan yang lebih miris lagi kata Musliadi, di lingkungan kantor Pemerintah saja masih sangat menim yang sudah melakukan upaya-upaya mitigasi bencana, misalnya rambu-rambu evakuasi, sosialisasi kepada para pegawai tentang evakuasi mandiri, atau saat adanya kegiatan rapat menhadirkan banyak orang, jarang sekali adanya sefty breakfing atau informasi evakuasi mandiri saat bencana terjadi, sehingga peserta acara rapat dapat informasi tentang informasi evakuasi mandiri saat bencana.

"Kalau kita belajar dari negara Jepang tentang hal kebencanaan, mereka memberikan edukasi mitigasi bencana secara rutin melalui pelatihan evakuasi, simulasi bencana, dan program pendidikan di sekolah, Jadi kesadaran dan keseriusan kita nampaknya perlu ditingkatkan, dengan demikian dapat mengurangi dampak dari risiko bencana yang ditimbulkan," tutup Musliadi (Agusnaidi B/Riz)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TANGSEL, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Asyiyah Kota Tangerang Selatan melaku....

Suara Muhammadiyah

2 February 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka)....

Suara Muhammadiyah

16 December 2023

Berita

BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah - SMA Muhammadiyah 1 Banda Aceh telah menciptakan gebrakan prestasi y....

Suara Muhammadiyah

8 September 2023

Berita

TAKALAR, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah Daerah Takalar kini sedang merintis pembangunan pondok pe....

Suara Muhammadiyah

27 March 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mengakrabkan para siswa dengan masyarakat desa menjadi salah sa....

Suara Muhammadiyah

13 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah