Rekonstruksi Kader dan Jamaah Berkeunggulan
Judul Buku : Strategi Pembinaan Kader dan Jama’ah Muhammadiyah
(Pembinaan dan Pengembangan Cabang dan Ranting)
Penulis : Prof Dr H Ambo Asse, MAg
Penerbit : Suara Muhammadiyah
ISBN : 978-623-5303-24-6
Cetakan : Januari 2023
Tebal, ukuran : xx+161 hlm, 14x21 cm
Salah satu warisan termahal dari Kiai Dahlan yakni meninggalkan organisasi Muhammadiyah. “AKu titipkan Muhammadiyah kepadamu,” ujarnya. Ungkapan Dahlan ini nian familiar dikalangan internal Muhammadiyah, begitu pula ungkapan ini menjadi kunci pembuka bagi kader dan jama’ah ketika hendak berkhidmat di Muhammadiyah. Sebab Muhammadiyah sebagai organisasi besar yang hadir membawa misi mengaktualisasikan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Memang kehadiran kader begitu penting karena posisi kader sebagai pemegang gerak estafet untuk melanjutkan roda kepemimpinan berikutnya. Kader harus memiliki cakrawala wawasan yang inklusif, lebih-lebih kader Muhammadiyah seyogianya memiliki keluasan inovasi, kreativitas, dan kemampuan berkomunikasi dengan baik. Setiap kader niscaya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber primer ajaran Islam dalam menjalankan hidup di bumi.
Peran sentral kader pada realitasnya akan berkecimpung dengan masyarakat (jama’ah). Maka kader sebiasa mungkin mendapatkan pembinaan yang berkualitas. Karena hal itu memiliki militansi, komitmen, dan istiqamah dalam gerakan dan perjuangan yang akan menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna cita-cita umat dan bangsa (hlm.1). Pembinaan kader ini amatlah penting serta menjadi agenda strategis untuk melahirkan kader berkeunggulan di masa depan.
Demikian pula kehadiran jama’ah yang menjadi titik temu di ruang kehidupan. Kader dan jama’ah melatarbelakangi keberlanjutan dari hidup atau matinya Muhammadiyah. Karena kedua variabel ini memegang otoritas utama untuk menjalankan sistem yang terintegrasi dalam bantalan vital landasan, tujuan, prinsip, dan nilai-nilai. Tanpa adanya dorongan dari para kader dan jama’ah, Muhammadiyah bak peradaban tak berpenghuni (uninhabited civilizations). Karena itu, para kader dan jama’ah harus dilakukan pembinaan secara utuh agar tampil berkeunggulan.
Dalam konteks itu, upaya pembinaan perlu dilakukan mengedepankan ruang dialogis dan tidak boleh serampangan. Oleh karenanya, lewat buku ini penulis memberikan pelbagai strategi untuk melakukan pembinaan bagi para kader dan jama’ah sesuai koridornya. Lewat keintelektualan penulis, kiranya pembinaan yang dihadirkan dalam buku ini perlu dicoba untuk diejawantahkan bagi para kader dan jama’ah baik yang berada di cabang atau ranting.
Buku dengan 10 bab ini menjadi cermin pengingat dan sumber referensial untuk merekonstruksi kader dan jamaah berkeunggulan. Setiap materinya disajikan secara cair cum pencerahan sarat pengajaran. Buku ini laik dibaca untuk dijadikan penguatan dan pengayaan bagi para kader dan jamaah. Setiap butiran gagasan yang ditaburkan, niscaya buku ini cocok dijadikan pemenuhan gizi bagi para kader dan jamaah agar makin berkeunggulan kini dan ke depan. (Cristoffer Veron P)
Sumber: Majalah SM Edisi 6 Tahun 2023
Beli buku digital di Penerbit Suara Muhammadiyah