SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 6 Jawa Tengah menggelar Sarasehan Pengelola Kerja Sama Perguruan Tinggi Tahun 2023 dengan Tema “Mendorong Kembali Program Internasionalisasi Perguruan Tinggi Pasca Pandemi” yang berlokasi di The Alana Hotel, Surakarta pada Rabu (13/12/2023).
Ardhrial Refaddin, S.I.P., M.P.P., selaku Kepala Bagian Umum sekaligus mewakili Kepala LLDIKTI 6 yang berhalangan hadir mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta yang telah hadir pada acara hari ini. Pertemuan kali ini adalah forum yang sangat membanggakan, di ketahui bersama selama dua dekade terakhir LLDIKTI 6 sudah melaksanakan berbagai program internasionalisasi yang berjalan dibawah bidang kerjasama internasional. Diera sekarang ini LLDIKTI 6 terus mendorong Pimpinan Perguruan Tinggi untuk terus melaksanakan kerjasama baik domestik maupun internasional.
“Kita melihat bahwa kedepan kita harus membentuk konsorsium, kita tidak tahu apa yang dilakukan teman-teman di beda kota dan beda wilayah. Sekarang kita sudah punya forum pengelola kerjasama internasional di Jawa Tengah. Tidak ada salahnya kalau pada akhirnya saling mengenal untuk menjadi batu pijakan sehingga kita bisa membuat pengembangan aktivitas Internasional yang massif. Walaupun kita juga memahami tantangan aktivitas internasional sangat banyak dan bermacam-macam mari bersama sama kita geliatkan aktivitas internasional melalui forum ini,” ungkap Ardhrial Refaddin, S.I.P., M.P.P dalam sambutannya.
Rektor UMP Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso sekaligus keynote speaker dalam acara tersebut menyampaikan bahwa perguruan tinggi sama halnya dengan manusia, bahkan lebih rumit dari manusia, untuk bisa bertahan, sukses dan berjaya maka kebutuhan perguruan tinggi saat ini adalah inovasi dan kolaborasi.
Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso menyampaikan sesuai dengan hasil survey yang dilakukan UMP, alasan masuk kampus pertama karena akreditasi, kedua karena biaya kuliah selanjutnya karena bangunan yang menarik. Hal tersebut berujung pada harapan mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, ini adalah indikator kinerja perguruan tinggi yang semuanya membutuhkan kerjasama.
“Semakin kita lihai mengelola kerjasama insyaallah kita bisa mencapai indikator itu, berikutnya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kita, perguruan tinggi berkembang semakin pesat. 5 sampai 10 aktivitas internasional skornya melebihi aktivitas nasional walaupun berjumlah puluhan hingga ratusan. Oleh karena itu mau tidak mau kita harus menguatkan aktivitas internasional dengan menguatkan jaringan dan kerjasama internasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut Strategi Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso menjelaskan pengembangan kerjasama antara lain pengelolaan kerjasama dalam dan luar negeri, pemetaan kebutuhan kerjasama, memulai atau meningkatkan kerjasama, dan perluasan aktivitas kerjasama.
“Perguruan tinggi kami dimasa pandemi dapat mendatangkan mahasiswa asing dari 27 negara untuk short course di UMP secara online itu sangat kreatif. Saya kira ditempat ini kita bertemu mitra yang sangat banyak untuk memperkuat jalinan kerjasama, UMP bisa bekerjasama dengan tempat Ibu Bapak sekalian dan sebaliknya, ini adalah hal baik untuk mendapatkan pengalaman diluar kampus,” pungkasnya. (chy)