MUNGKID, Suara Muhammadiyah - Menjalankan ritus peribadatan haji di tanah suci menjadi dambaan bagi segenap umat Islam di penjuru dunia. Demikian disampaikan Muhammad Saad Ibrahim, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat menghadiri Halal Bi Halal dan Pelepasan Jamaah Haji Muhammadiyah Kabupaten Magelang, Ahad (27/4) di Pendopo Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Pastilah yang sudah merasakan ibadah haji dan umrah ingin kembali. Pasti ingin mengulangi. Karena puncak kenikmatan itu terasa betul ketika kita beribadah haji," ungkapnya.
Ibadah haji, sambung Saad, dalam titik sejarah yang panjang, terjadi pada tahun ke-9 hijriah. Dan Nabi Muhammad Saw melaksanakan ibadah haji pertama kali tahun ke-10 hijriah.
"Nabi Muhammad berangkat dari Madinah (Al Madinah Al Munawarah), ada juga rombongan yang dipimpin Ali bin Abi Thalib dari Yaman, sampai di Makkah jumlah yang ikut haji dari dua rombongan, jumlahnya 114.000 orang," katanya.
Padahal, 8 tahun sebelumnya, tahun ke-2 hijriah, jumlah umat Islam pada saat itu hanya sebesar 1000 orang. Menurut Saad, ini menunjukkan persebaran Islam sangat meluas dan masif. "Perkembangan ini sangat dahsyat, sangat luar biasa. Kaum Muslim berkembang pesat," ucapnya.
Di sinilah menunjukkan, bahwa agama Islam sangat jelas telah disempurnakan oleh Allah. Agama Islam telah paripurna, dan menjadi bagian nikmat Allah nikmat yang paling besar.
"Islam sudah pada posisi tertinggi. Di segani, diperhitungkan. Menyadari akan hal seperti itu, apalagi yang sudah haji, harus terus dan terus untuk menjunjung tinggi agama Allah. Termasuk berkhidmat kepada umat, berkhidmat pada bangsa, berkhidmat kepada manusia secara global" tegasnya.
Karena itu maka, bagi yang diberikan kesempatan berangkat menunaikan ibadah haji, Saad minta untuk fokus beribadah. Dan menghindari hal-hal terlarang, seperti tidak boleh berbuat fasik, berdebat sengit, dan mesti menekan syahwat.
"Tidak gampang, karena itu untuk menghindari itu, kita perlu untuk senantiasa selalu menggantungkan jiwa dan hatinya semata-mata karena Allah," jelasnya.
Satu hal yang paling substansial ditekankan Saad, segenap umat Islam mesti memiliki cita-cita untuk bisa menunaikan ibadah haji. Karena ini merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi puncak kesempurnaan ibadah seorang Muslim.
"Kita yang telah pergi haji, merasakan bahwa haji betul-betul atas dasar semata-mata panggilan Allah. Dan semua harus punya cita-cita pergi naik haji. Harus dan harus," pungkasnya. (Cris)