Belajar dari Falsafah Pohon Memberikan Kebaikan pada Alam Semesta
KUPANG, Suara Muhammadiyah - Aksi Tanam Pohon kembali digalakkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Pembangunan (Kemenko PMK) pada Sabtu (7/9/2024.
Kali ini menggandeng Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusantara Tenggara Timur (NTT) dan Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) yang dikenal sebagai Kampus Multikultural karena mayoritas mahasiswanha adalah non Muslim.
Rektor Muhammadiyah Kupang, Zainur Wula menyambut baik kegiatan aksi Tanam Pohon di kampus UMK karena dapat mengajak mahasiswa menjadi agen kosmopolitan dan cinta lingkungan. "Tugas kita tidak hanya mendidik dalam kelas, aksi tanam memberikan edukasi pada mahasiswa agar mereka cinta akan lingkungan," tuturnya.
Adapun Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTT, Mukhsin Masri menyampaikan refleksi bahwa aksi tanam ini manusia dapat belajar dari falsafah pohon.
"Pohon di Kota Karang (Kupang) tumbuhnya sangat sulit, maka butuh perjuangan agar pohon yang kita tanam tetap tumbuh dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan alam semesta".
Menurutnya pohon ini setelah diterpa segala cuaca setelah tumbuh akan memancarkan kebaikan. "Daunnya memberikan keteduhan dan memberikan oksigen bagi kita," ujarnya.
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Izul Muslimin hadir membuka acara rangkaian kegiatan tersebut. "Selain Aksi Tanam Pohon, kita juga akan ada kegiatan lain seperti Makan Sehat dan Pelatihan Positif Bermedia Sosial" Ujarnya di sela-sela sambutan.
Menurut mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah tersebut, Aksi Tanam Pohon adalah awal mula menanam kebaikan bagi alam semesta.
Ia menambahkan rangkaian egiatan ini merupakan program kerja sama yang baik antara Muhammadiyah dengan Kemenko PMK dan membuktikan bahwa Muhammadiyah hadir di Kupang menjadi rahmatan lil alamin.
"Insya Allah Muhammadiyah hadir NTT sangat dirasakan manfaatnya bukan hanya bagi umat Muslim tapi juga sebagai dakwah maslahah bagi kemanusiaan dan keindonesian sebagai wujud gotong royong membangun Indonesia yang lebih baik," tutupnya. (FSA)