MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Ribuan warga persyarikatan dan simpatisan menghadiri kegiatan Syawalan 1446 H Muhammadiyah tingkat kota Makassar. Kegiatan dengan tajuk "Transformasi Nilai-Nilai Taqwa Pasca Ramadhan" ini dilaksanakan di Masjid Al-Markaz Al Islami Jenderal M Yusuf, Makassar, pada Sabtu (26/4).
Dalam laporannya, Ketua Panitia Syawalan Muhammadiyah Makassar, Abdul Azis Ilyas menyampaikan bahwa syawalan ini momentum silaturahim bersama warga persyarikatan pasca bulan ramadan. "Alhamdulilah ribuan warga hadir berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan," ungkapnya.
Ia menyebut bahwa syawalan ini merupakan agenda tahunan dilakukan mulai dari tingkat pimpinan pusat hingga pimpinan ranting Muhammadiyah.
"Sebagai syiar dan terus menjaga semangat taqwa pasca ramadan dan juga menunjukkan kebermanfaatanya sesama ummat," imbuhnya.
Azis menyebut bahwa syawalan ini tidak hanya menjadi ajang seremoni dan menjadi ajang pertemuan biasa saja. Namun juga sebagai sarana untuk merefleksikan peran Muhammadiyah, dalam menghadapi isu-isu aktual dan menetapkan langkah strategis mendatang.
Ketua PD Muhammadiyah Makassar KH Said Abd Shamad, Lc, menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh warga dan simpatisan yang hadir dan menyemarakkan acara tahunan tersebut. "Syawalan ini sebagai langkah silaturahim untuk terus menjaga kebersamaan kita semua," tuturnya.
Selain itu, Said menyuarakan bahwa dalam momentum syawalan ini berharap semua elemen terus diperhatikan. Menurutnya ranting penting untuk terus digerakkan sebagai ujung tombak, selain itu perlu mengembangkan cabang dengan kualitas yang baik. Dalam menjalankan roda organisasi juga perlu menggerakkan gairah, terutama di pimpinan daerah agar senantiasa semangat.
Dengan demikian, ia berharap bahwa semangat ibadah dan taqwa harus terus terjaga. "Ibadah rutin yang sudah dilakukan dibulan ramadhan, harus senantiasa dijaga diluar bulan ramadhan dan sebagai warga Muhammadiyah terus eksis membina iman baik sesama warga dan keluarga," harapnya.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyampaikan selamat atas kegiatan syawalan, lewat agenda ini berharap dapat terus menjalin kolaborasi bersama.
"Kami berharap kerjasama Muhammadiyah dan pemerintah terus terjalin terutama pada aspek pendidikan dan dakwah, banyak hal yang harus kita perhatikan termasuk pula pembinaan akhlak anak-anak kita," ujarnya.
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, Prof Qadir Gassing menyampaikan bahwa inti syawalan adalah memberi maaf dan bersilaturahim. Sehingga menurutnya bahwa momentum syawalan ini ajang untuk saling memaafkan.
"Definisi maaf dalam Al-Quran adalah senantiasa memberi maaf dan memohon maaf, termasuk ciri-ciri orang beriman itu adalah gampang memberi maaf, mampu mengendalikan emosi dan senantiasa memaafkan," tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa, makna syawalan itu adalah ibarat ketupat, ketupat dalam bahasa Arab atau secara umum dalam konteks tradisi Islam Jawa adalah kafatan (kafa) yang berarti sempurna, lengkap dan cukup. Maka syawal ini dimaknai sebagai peningkatan.
"Peningkatan pada aspek ibadah, aspek kinerja, kualitas SDM, kualitas pribadi dalam bingkai akidah, akhlak, ibadah dan muamalah duniawiyah secara menyeluruh," harapnya.
Dalam syawalan ini turut hadir jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Anggota DPR RI Syamsu Rizal MI, Walikota Makassar Munafri Arifuddin, Para tokoh lintas profesi, Pimpinan Daerah Muhammadiyah-Aisyiyah kota Makassar, Pimpinan Ortom Tingkat Makassar, Pimpinan Amal Usaha Tingkat Makassar, Pimpinan Cabang-Ranting se kota Makassar dan seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah kota Makassar. (m)