YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatera Barat sejak akhir November 2025. Curah hujan tinggi yang berlangsung beberapa hari menyebabkan banjir meluas, longsor, kerusakan infrastruktur, serta memaksa ribuan warga mengungsi di berbagai daerah, termasuk Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Di Kecamatan Sipirok, dampak bencana tergolong parah. Ratusan warga terpaksa mengungsi setelah banjir dan longsor merusak permukiman mereka. Selain itu, akses Jalan Lintas Sumatera sempat terputus total akibat longsor, sehingga menghambat aktivitas warga dan distribusi bantuan.
Kondisi tersebut mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk komunitas diaspora Indonesia di Australia. The Foundation of Islamic Studies and Information (FISI) Incorp. atau FISI Australia, lembaga akademik multidisipliner berbasis di Australia yang berfokus pada kajian Islam dan aktif dalam kegiatan sosial, menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi penyintas bencana di Sipirok.
Melalui penghimpunan dana dari para anggotanya, FISI Australia menyalurkan santunan tunai kepada 19 kepala keluarga terdampak untuk tahap pertama, yang dilaksanakan pada Minggu (28/12/2025). Proses pendataan kepala keluarga penerima bantuan dilakukan dengan bantuan kepala dusun, pengurus Muhammadiyah dan imam masjid setempat, sehingga bantuan tepat sasaran kepada warga yang paling membutuhkan, merata dan proporsional.
Para penerima santunan merupakan warga yang kehilangan mata pencaharian akibat sawah dan kebun mereka rusak diterjang banjir. Bahkan, sebagian lahan pertanian tertutup lumpur dan diperkirakan tidak dapat ditanami kembali selama beberapa tahun ke depan.
Selain penyaluran santunan tunai, kegiatan kemanusiaan ini juga dirangkaikan dengan pemeriksaan kesehatan bagi penyintas banjir. Layanan tersebut dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, termasuk pemberian obat-obatan secara gratis sesuai kebutuhan medis warga.
Sementara itu, Harlan Siregar, perwakilan warga penerima bantuan, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada pengurus FISI Australia. Ia mengaku tidak menyangka akan menerima bantuan dari lembaga yang berbasis di luar negeri tersebut.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan ini. Kami mendoakan agar FISI Australia tetap eksis dan terus diberi kekuatan dalam melaksanakan kegiatan sosial dan kemanusiaannya,” ujar Harlan.
Penyaluran bantuan tersebut diwakilkan kepada Haidir Fitra Siagian, putra daerah Sipirok yang saat ini bekerja sebagai Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Ia juga pernah terlibat dalam berbagai kegiatan FISI Australia ketika bermukim di Australia pada periode 2019–2023.
Haidir menyampaikan bahwa bantuan kemanusiaan ini tidak berhenti pada tahap pertama. Masih akan berkomitmen untuk melanjutkan penyaluran bantuan pada tahap-tahap berikutnya hingga beberapa hari ke depan, khususnya di beberapa dusun lain yang juga terdampak bencana.*

