PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – “Ranting batang jangan di kerat, supaya mudah memotong padi—selamat datang PDM Langkat, semoga betah berada di Umri” sepenggal pantun pembuka yang disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr H Saidul Amin MA., saat menerima kunjungan Silaturrahim sekaligus Coffee Morning dari Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Langkat-Sumatera Utara, pada Rabu (9/7/2025) pagi.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan Kampus Utama Umri Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru, sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan kelembagaan dan memperkuat sinergi dalam pengembangan pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
Pertemuan yang penuh kehangatan ini dihadiri oleh Rektor Umri yang didampingi Kepala Kantor Humas, Keprotokolan, dan Hukum (Kamasprokum) Umri M Anwar Siregar SH., serta Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Langkat-Sumatera Utara, H Abdi Sukamto SAg MSi., bersama tiga puluhan rombongan dari PD Muhammadiyah Langkat.
Dalam kesempatan tersebut, kedua oraganisasi Muhammadiyah ini saling berbagi informasi dan pengalaman, berdiskusi mengenai penguatan peran Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi, serta menjajaki berbagai peluang kerja sama strategis.
Lebih lanjut, Rektor Umri menguraikan tentang visi dan misi Umri sebagai lembaga multi-budaya yang canggih dan dinamis. Menurutnya, keberagaman menjadi kekuatan dalam membangun sinergi lintas budaya dan lintas disiplin ilmu. Dengan dukungan teknologi modern dan manajemen yang adaptif, Umri berusaha untuk selalu berada di atas, unggul, inovatif, dan menjadi rujukan dari bawah hingga ke level atas.
Selain itu, Dr Saidul Amin juga mengungkapkan pentingnya membangun melalui Gerakan wakaf yang saat ini relevan dengan perkembangan zaman. Umri juga sedang menjajaki kerja sama internasional dengan beberapa perguruan tinggi dan lembaga di berbagai benua serta memperluas hubungan dengan daerah-daerah di dalam negeri.
“Harapan kami, melalui semua upaya ini, target-target institusi tidak hanya tercapai secara akademik tetapi juga memberikan dampak pada penguatan universitas. Kemandirian finansial menjadi salah satu pilar penting untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan Umri ke depan yang salah satunya melalui program wakaf,” tutupnya.
Mendalami informasi Rektor Umri, Ketua PD Muhammadiyah Langkat dalam Silaturrahimnya meminta masukan dan pandangan Dr Saidul Amin terhadap langkah-langkah strategis untuk membangun dan memajukan Amal Ushaa Muhammadiyah khususnya dalam membangun Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Menurutnya, keberhasilan sebuah perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kemampuan institusi untuk terus melahirkan gagasan-gagasan segar yang kreatif, inovatif, serta memiliki visi teknokratis dan global.
“Dalam memajukan Amal Usaha khusus mewujudkan pembangunan Universitas, kiat apa yang perlu ditanamkan sejak dini bagi pimpinan dan pengelola AUM, sehingga tercipta ruang yang subur bagi tumbuhnya ide-ide progresif dan inovasi yang relevan dengan perkembangan zaman saat ini,” tanya H Abdi Sukamto.
Dalam hal ini, Rektor Umri menyampaikan bahwa dalam memajukan dan mewujudkan Amal Usaha yang baik, maka nilai kepemimpinan dan tata kelola harus adaptif untuk menjawab tantangan global yang semakin kompleks.
Lebih lanjut, Ia menekankan pentingnya sikap kritis yang konstruktif yang harus senantiasa diiringi dengan keikhlasan dalam menjalankan amanah di lingkungan pendidikan. Menurutnya lagi, kombinasi antara daya pikir kritis dan keikhlasan akan membentuk atmosfer kerja yang sehat, penuh integritas, dan kolaboratif.
Ditambahkannya, bahwa dalam mengelola amal usaha harus tercipta etos kerja yang kuat dibarengi dengan semangat yang kuat. Hal ini, katanya, menjadi pondasi penting untuk menciptakan budaya kerja yang produktif dan membawa universitas ke tingkat yang lebih tinggi.
Di akhir pesannya, ia menyoroti manajemen yang efektif sebagai faktor kunci keberhasilan lembaga pendidikan. “Manajemen yang baik akan memastikan seluruh program dan kebijakan berjalan dengan lancar, akuntabel, dan berdampak luas bagi umat serta bangsa,” tutup Dr Saidul Amin. (Muhansir)
