TANGSEL, Suara Muhammadiyah – Sebagai wujud komitmen untuk senantiasa meningkatkan mutu pendidikan, SD Muhammadiyah 12 Pamulang menggelar pelatihan intensif bertajuk “Manajemen Kelas” pada hari Sabtu (19/4/2025). Inisiatif strategis ini dirancang untuk membekali para pendidik dengan pendekatan dan teknik pengelolaan kelas yang lebih efektif dan inovatif, sehingga mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberdayakan bagi seluruh siswa.
Kepala SD Muhammadiyah 12 Pamulang, Nur Aisyah, dalam menyampaikan bahwa program pengembangan profesional bagi guru sekaligus respon terhadap persiapan pembelajaran mendalam (deep learning) yang akan diberlakukan. ”Guru-guru kami harus siap beradaptasi dan menguasai keterampilan baru. Kami percaya bahwa guru yang kompeten dan memiliki kemampuan manajemen kelas yang baik akan mampu mengantarkan siswa meraih potensi maksimal mereka,” ujarnya dengan penuh harap.
Pelatihan kali ini menghadirkan sosok inspiratif dan ahli di bidang pendidikan, Dr. Gufron Amirullah. Dengan latar belakang akademis yang kuat sebagai Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Uhamka, serta pengalaman organisasi yang luas sebagai Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, kehadiran beliau memberikan perspektif baru dan mendalam bagi para peserta. Selain itu, keterlibatannya sebagai Tenaga Ahli Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia semakin mengukuhkan kompetensi beliau dalam memahami tantangan dan arah kebijakan pendidikan nasional.
Dalam sesi pembukaannya, Dr. Gufron Amirullah tidak hanya menyampaikan materi teoritis, tetapi juga memberikan motivasi yang membakar semangat para guru. Beliau menggarisbawahi filosofi bahwa pertumbuhan dan kemajuan seringkali memerlukan keberanian untuk keluar dari zona nyaman. “Sebuah institusi pendidikan yang memiliki mentalitas ‘climber’, yang terus berupaya mendaki dan meraih puncak kualitas, akan senantiasa menjadi pilihan utama dan mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat,” tandasnya, memantik semangat perubahan dan inovasi di kalangan peserta.
Respons positif terhadap pelatihan ini terlihat dari antusiasme para guru dalam mengikuti setiap sesi. Didin Zahrudin, seorang guru yang bersemangat, mengungkapkan keyakinannya bahwa pengetahuan yang diperoleh akan sangat bermanfaat dalam praktik sehari-hari di kelas. “Delapan langkah strategis dalam manajemen kelas yang dipaparkan oleh Dr. Gufron sangat aplikatif. Saya berkomitmen untuk mengimplementasikannya, mulai dari menata lingkungan belajar yang efektif hingga menanamkan keterampilan hidup dan kebiasaan belajar yang baik pada siswa,” tuturnya dengan optimisme.
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Arief Maqrufianto, guru lainnya yang aktif berpartisipasi dalam pelatihan. Beliau menyoroti metode pelatihan yang interaktif dan berbasis pengalaman. “Bimbingan langsung dari Ustaz Gufron dalam mendesain dan menerapkan manajemen kelas sangat membantu kami. Pola eksplorasi dalam pembelajaran yang digunakan membuat konsep-konsep yang mungkin terasa abstrak menjadi lebih mudah dipahami dan diinternalisasi melalui pengalaman langsung,” ungkapnya, mengapresiasi pendekatan pembelajaran yang diterapkan.
Di penghujung acara, Isye Istiqomah, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan refleksi mendalam tentang pentingnya peran guru sebagai teladan bagi siswa. Beliau menekankan bahwa pembentukan kebiasaan belajar yang baik tidak terlepas dari penanaman keterampilan hidup yang esensial. “Sebagai guru, kita memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga untuk mencontohkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, inisiatif, mandiri, kreatif dan ketekunan. Ketika guru menjadi pembelajar seumur hidup, mereka akan mampu menginspirasi siswa untuk memiliki semangat belajar yang sama,” ujarnya. (Hendra Apriyadi /Gufi)