SOLO, Suara Muhammadiyah – Ketua tim peneliti Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggandeng sekolah penggerak berkemajuan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah Indonesia sebagai tempat penelitian tahun 2024, Senin (26/8/2024).
Ketua Peneliti Suyitno MPd mengungkapkan salah satu latar belakang sekolah yang berdiri sejak 1935 ini dipilih untuk penelitian karena di bawah manajerial Sri Sayekti MPd memiliki kelebihan yaitu mempunyai inovasi kartu M1Smartcard dan mendapat penghargaan dari KPK di Hari Antikorupsi se-Dunia tahun 2022.
“Maka judul penelitiannya Model pengembangan Literasi dan Numerasi Antikorupsi (LNA) untuk penguatan profil pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak,” ujarnya.
Kepala sekolah penggerak Sri Sayekti mengatakan sekolah berkomitmen melaksanakan Pendidikan antikorupsi (PAK) sejak tahun 2015. Dengan harapan bisa menyemaikan benih-benih peradaban.
“Benih-benih kebudayaan generasi yang antikorupsi. Kegiatan PAK diimplementasikan habituasi, pembelajaran, kegiatan-kegiatan projek, ekstrakurikuler. Pada akhirnya setiap kegiatan yang dilaksanakan ada kegiatan asesmen dan dilaporkan ke orang tua berkaitan dengan pembelajaran antikorupsi di sekolah,” kata Sayekti.
Selain untuk presensi, M1smart card ini bisa dipakai untuk transaksi pembayaran (cashless) di Badan Usaha Milik Sekolah (BUMS), kantin sehat ramah anak, infaq, kunjungan UKS, hingga perpustakaan.
Dengan kartu yang disebut M1smart card besaran nominal jajan siswa bisa terkontrol. Siswa tak bisa berbelanja jika saldonya sudah melampaui limit. Maksimal, tiap hari hanya bisa jajan Rp 15 ribu. Kartu pintar ini bisa digunakan orang tua untuk mengecek pengeluaran buah hatinya selama di sekolah.
“Ini cashless atau kartu e-money yang kami namai M1Smart Card. Kami mendidik siswa agar belajar hemat dan efisien. Jadi, siswa kalau jajan tidak pakai uang. Tapi pakai kartu dan tinggal di-scan,” bebernya.
Sementara itu, Prof Dr Suyadi SPdI, MPdI mengatakan, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta adalah pelopor sekolah antikorupsi.
“Sekolah yang Amanah dengan teknologi digital yang pertama di Indonesia,” ujar Dosen 1 Guru Besar UAD.
Sejumlah guru dan wakasek hadir lain seperti Imam Priyanto, Sri Martono Lanjarsari, SW Winarsi, Danardono Sri Pamungkas, Ahmad Syaifuddin, Sutrisno, Jaka Prasetya, Hafid Sinung Effendy, Puji Rahayuningsih, Indriyani, Ria Susanti, hingga Wakasek bidang Humas Jatmiko sekaligus sebagai pembawa acara.
Humas, Jatmiko.