SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 82 murid kelas II SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo mengikuti kegiatan outing class di Pabrik Jamu PT Air Mancur, Jl. Solo-Sragen, Turisari, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Kamis (12/9/2024).
Outing class merupakan kegiatan belajar yang dilakukan di luar lingkungan sekolah. Tujuannya untuk memberikan pengalaman belajar nyata kepada para murid. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mendukung proses pembelajaran di kelas sekaligus sebagai pembuktian terhadap materi yang diajarkan.
Koordinator tim kelas II, Lusia Wahyu Purbowati menyampaikan kegiatan ini merupakan keberlanjutan dari pembelajaran projek semester 1 dengan tema besar "Kutanam TOMAT (Tanaman Obat Kaya Manfaat)".
"Kita sudah melakukan proses pengenalan tanaman obat, identifikasi mandiri, serta praktik bersama membuat jamu beras kencur. Hari ini saatnya para murid melihat secara langsung proses pembuatan jamu tradisional yang sudah diadaptasi menggunakan teknologi modern," tambahnya.
Rombongan peserta outing class disambut oleh empat instruktur dari PT Air Mancur yang akan mendampingi selama belajar di area pabrik.
Salah satu tim instruktur, Darsono menyampaikan rasa terima kasihnya kepada murid SD Muhammadiyah PK yang mau mempelajari tanaman obat tradisional dari pemilihan bahan baku hingga menjadi produk kualitas ekspor.
"Perhatikan dan dengarkan setiap arahan dari para instruktur, bulatkan niat kita untuk belajar di sini. Patuhi setiap aturan untuk keselamatan diri kita dan bertanyalah ketika ada hal yang belum jelas," terangnya saat memberikan sambutan.
Kegiatan inti diawali dengan pembagian dua kelompok besar. Secara bergantian, setiap kelompok akan mendapatkan materi sejarah berdirinya Pabrik Air Mancur dan berkeliling area pabrik menyaksikan proses pembuatan produk PT Air Mancur.
Pemateri sekaligus tim quality control, Sugeng Riwanto menyampaikan proses utama pembuatan jamu meliputi lima tahap, yaitu penggilingan, pengayakan, pengadukan, pemeriksaan laboratorium, dan pengemasan.
"Sebelum proses penggilingan sebetulnya masih ada proses sortasi, pencucian, dan penyimpanan warehouse. Jika selama penyortiran ditemukan bahan baku yang tidak layak atau memiliki kualitas rendah akan dikembalikan kepada para supplier," terangnya saat pemaparan materi.
Para murid sangat terkesan saat melintasi area koleksi tanaman obat. Mereka bisa memetik daun kayu putih dan membau secara langsung. Selain itu, beberapa murid juga penasaran saat melewati area laboratorium.
Apalagi saat melihat tikus putih di dalam laboratorium. Tim instruktur menjelaskan bahwa tikus putih tersebut merupakan media uji coba produk jamu atau obat sebelum diedarkan ke pasaran
Tidak sekadar melihat, peserta juga mendapatkan goody bag cenderamata yang berisi produk-produk PT Air Mancur untuk dibawa pulang.
Salah satu murid kelas II, Davina Cerelia Wijaya merasa bersemangat dapat mengikuti kegiatan outing class kali ini.
"Ini pertama kali aku berkunjung di pabrik jamu. Meski capai berkeliling, tapi aku senang dapat membau aroma kayu putih langsung dari pohonnya," ucapnya gembira. (Nikmah/Fab)