Segala yang Berkaitan dengan Banjir Bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
124
Bencana banjir

Bencana banjir

Segala yang Berkaitan dengan Banjir Bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat 

Oleh: Buya Anwar Abbas 

Bila hujan turun dengan deras maka hutan yang lebat akan dapat menahan terjadinya banjir karena hutan tersebut memiliki beberapa fungsi yang dapat membantu mengurangi resiko banjir. 

Pertama, hutan yang lebat akan dapat menyerap dan menahan air hujan dan mengurangi aliran air permukaan sehingga dapat mengurangi jumlah air yang mengalir ke sungai yang akan menyebabkan banjir. 

Kedua, hutan yang lebat akan dapat mengurangi erosi tanah dan longsor sehingga bila terjadi hujan deras, air yang mengalir ke sungai tidak terlalu banyak lumpurnya. 

Hutan yang lebat dapat menahan air hujan melalui beberapa cara :

Pertama, intersepsi, dimana air hujan yang turun ditahan oleh daun dan cabang dari pohon. 

Kedua, infiltrasi, dimana air hujan akan diserap oleh pohon ke dalam tanah. 

Ketiga, melalui proses perkolasi hutan akan dapat mengatur proses aliran air ke dalam tanah sehingga dengan kehadiran hutan yang lebat dia akan dapat mengatur pergerakan air yang ada secara efektif sehingga bisa mengurangi resiko banjir.

Berbeda halnya jika hutan tersebut telah ditebang dan menjadi gundul karena tidak ada lagi pohon yang akan berfungsi menyerap dan menahan air sehingga air hujan yang deras akan langsung mengalir ke sungai sehingga menyebabkan banjir.

Apalagi jika tanah dari hutan yang sudah gundul tersebut sudah mengeras, kemampuannya menyerap dan menahan air hujan akan semakin jauh berkurang, akibatnya air tidak lagi meresap ke dalam tanah sehingga langsung mengalir ke sungai dan banjir. Di samping itu hutan yang gundul juga dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah sehingga dengan adanya hujan deras maka terjadilah erosi dan tanah longsor yang menghambat aliran air sehingga meningkatkan resiko banjir.

Lalu bagaimana halnya jika hutan lebat tersebut diganti dengan perkebunan kelapa sawit ? Kebun kelapa sawit jelas akan dapat menyerap dan menahan air hujan tetapi dia tidak banyak menyerap air hujan karena dia memiliki struktur anatomi yang berbeda dengan pohon-pohon lainnya, karena ukuran jaringan xilem (pengangkut air) yang dimilikinya lebih kecil dibandingkan yang ada pada pohon lain. Juga di samping itu pohon sawit memiliki lapisan lilin pada permukaan batangnya sehingga kemampuannya untuk menyerap air hujan menjadi relatif rendah dibandingkan dengan pohon lainnya sehingga jika hujan turun dengan deras maka terjadilah banjir.

Sekedar untuk perbandingan pohon sawit hanya menyerap sekitar 20-30 liter air per hari, sementara pohon lainnya bisa menyerap sekitar 100-200 liter air per hari. Jadi mengganti hutan yang lebat dengan perkebunan sawit jelas beresiko bagi terjadinya banjir karena kemampuan kebun sawit dalam menyerap dan menahan air jauh lebih rendah dari pada hutan yang lebat.

Begitu juga terkait dengan struktur tanah yang terbentuk. Di perkebunan sawit struktur tanahnya lebih padat dan kurang poros sehingga air lambat meresap akibatnya air menggenang sehingga mendorong terjadinya banjir. Sementara pada hutan yang lebat, tanahnya lebih gembur dan poros sehingga air cepat meresap dan tidak menggenang. Hal itu jelas akan mengurangi resiko banjir.

Oleh karena itu jika pemerintah ingin membuat perkebunan kelapa sawit dan ingin meminimalisir resiko bagi terjadinya banjir maka pemerintah jangan hanya mendengar suara dan kepentingan dari pihak pengusaha saja, tapi juga harus mendengarkan saran dari para ahli lingkungan hidup, tata ruang dan para ahli lainnya agar bencana dan malapeta seperti yang terjadi sekarang ini di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dapat dihindari. 

Buya Anwar abbas, Pengamat Sosial Ekonomi dan Keagamaan dan Ketua Bidang Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

‘Ratu Adil’ di Zaman ‘Megatruh Kambuh’ Oleh Mu’arif  Megatruh a....

Suara Muhammadiyah

26 October 2023

Wawasan

Negeri Berbudaya Keroyokan Oleh: Ahsan Jamet Hamidi, Ketua PRM Legoso dan Wakil Sekretaris LPCRPM P....

Suara Muhammadiyah

6 August 2025

Wawasan

Upaya Menjaga Mental Tetap Sehat Melalui Self Healing Qur’ani Oleh : Tri Ermayani, Dosen Al-I....

Suara Muhammadiyah

13 February 2025

Wawasan

Oleh: Mu’arif Kelahiran Majelis Tarjih yang diputuskan dalam Kongres Muhammadiyah XVI di Peka....

Suara Muhammadiyah

22 January 2024

Wawasan

Refleksi Hari HAM: Telaah Fenomena Kristen-Muhammadiyah Royyan Mahmuda Al’Arisyi Daulay, S.H.,M.H.....

Suara Muhammadiyah

11 December 2024