BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan (Himtekpa) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar perayaan Dies Natalis ke-4 tahun 2025 dengan lancar dan meriah pada Sabtu (31/05/2025).
Perayaan yang berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga Gedung UM Bandung, ini menjadi momen penting yang penuh semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap isu pangan nasional.
Dengan mengusung tema “Langkah Kecil di Tanah Basah, Gema Besar untuk Pangan Nusantara”, acara ini bukan sekadar perayaan ulang tahun organisasi. Lebih dari itu, Himtekpa ingin menegaskan kembali komitmennya dalam merawat semangat kolaboratif mahasiswa untuk ikut andil dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia melalui pendekatan pelestarian dan inovasi berbasis pangan lokal.
Ketua pelaksana acara, Dzakiya Raina Kamila, menyampaikan bahwa Dies Natalis ini merupakan momen strategis untuk memperkuat identitas himpunan dan menanamkan nilai-nilai perjuangan kepada generasi penerus.
“Dies Natalis ini bukan sekadar selebrasi, tetapi juga untuk menyelaraskan kebudayaan himpunan. Dengan ini diharapkan cerita dalam perjalanan Himpunan Teknologi Pangan akan selalu turun-temurun,” ujarnya penuh harap.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari sejumlah tokoh kampus, seperti Ketua Himtekpa, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan pembina himpunan. Suasana semakin khidmat ketika prosesi pemotongan tumpeng dilangsungkan sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan panjang Himtekpa dalam membina dan mengembangkan potensi mahasiswa teknologi pangan.
Menariknya, Dies Natalis kali ini juga diisi dengan berbagai penampilan seni yang melibatkan mahasiswa lintas angkatan. Mulai dari drama kolaboratif, puisi berantai, hingga pertunjukan bakat menjadi panggung ekspresi kreatif yang menggugah antusiasme seluruh peserta. Tidak hanya sebagai hiburan, pertunjukan ini juga menjadi media untuk menyampaikan pesan moral dan sosial.
Lebih dari sekadar pertunjukan, suasana semakin berwarna dengan kehadiran kostum-kostum bertema pedesaan yang dikenakan oleh para peserta. Nuansa tradisional ini mengajak hadirin untuk kembali mengenali akar budaya pangan Indonesia yang sarat nilai dan kearifan lokal, sejalan dengan semangat tema yang diangkat.
Sebagai penutup rangkaian acara, seluruh peserta, dosen, dan panitia berkumpul dalam sesi makan bersama. Momen ini menjadi lambang keakraban dan solidaritas antargenerasi, sekaligus penegas bahwa nilai-nilai kekeluargaan dalam himpunan tetap hidup dan berkembang di tengah dinamika kampus.
Melalui kegiatan ini, Himtekpa UM Bandung membuktikan bahwa mahasiswa teknologi pangan tak hanya unggul dalam bidang akademik. Mereka juga mampu menyalurkan semangat kepedulian, kreativitas, dan kolaborasi untuk mendukung cita-cita besar ketahanan dan kedaulatan pangan Nusantara.***(FK)