KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka memeriahkan Milad ke-60 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), PK IIM Aisyiyah Surakarta, Jawa Tengah berkolaborasi dengan Lazismu Aiska mengadakan kegiatan bakti sosial, Ahad (10/3). Kegiatan tersbeut dilaksanakan di Kepuh, Karangturi, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Sebagai bentuk menyemai kebermanfaatan sosial, Ketua Umum PK IMM Aisyiyah Surakarta Nur Sahid menyebut output dari kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran kolektif kader IMM Aisyiyah Karanganyar hal ihwal berbuat ihsan kepada sesama tanpa diskriminatif. "Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan secara gratis, dan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadhan," ujarnya.
Sahid mengatakan kegiatan tersebut membagikan sebanyak 50 buah bingkisan paket Ramadhan yang dikemas dengan kebutuhan pokok seperti beras, minyak, gula, tepung, dan masih banyak lagi. 50 buah bingkisan itu dibagikan kepada warga masyarakat yang kurang mampu.
"Dengan kolaborasi antara organisasi IMM dengan LazisMu Aiska kegiatan ini berhasil memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Dan juga bantuan sosial memberikan kebahagiaan tersendiri bagi keluarga yang menerima. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat yang lebih luas," sebutnya.
Selain itu, ada juga kegiatan lomba poster dan fotografi dengan mengusung tema "Kearifan Lokal." Dari jumlah 38 peserta lomba poster dan 20 peserta lomba fotografi, peserta yang berhasil juara kategori fotografi diraih oleh Iswahyura Putra juara 1, juara 2 Chandra, juara 3 Kadek Gopaloa Sai, dan juara favorit Syamsul Rivai. Sementara, untuk juara lomba psoster Nisrin Alifah juara 1, juara 2 Hafidz Naufal, juara 3 Raudah Pattria, dan juara favorit Algion Faras.
"Kegiatan lomba ini tidak hanya memberikan penghargaan kepada para pemenang, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan kearifan lokal kepada masyarakat luas. Diharapkan, melalui karya-karya yang dihasilkan, kesadaran akan pentingnya melestarikan dan menghargai kearifan lokal semakin terbuka dan terjaga di kalangan generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia," jelasnya.
Dan sebagai puncak kegiatan ialah Tabligh Akbar serta buka puasa bersama dengan mengusung tema "The Amazing of the Holy Qur'an to Heal My Soul." Dalam tausyiyahnya, Ustadz Taufan Wahyu Illahi sebagai penyampai materi kajian mengangkat berbagai ayat suci Al-Qur'an yang mengandung pesan-pesan penyembuhan dan ketenangan jiwa. Taufan menjelaskan secara mendalam tentang bagaimana Al-Qur'an tidak hanya sebagai kitab suci, tetapi juga sebagai obat untuk menyembuhkan luka-luka batin, meredakan kegelisahan, dan menenangkan hati yang resah. (Cris)