METRO, Suara Muhammadiyah – Resepsi Milad Muhammadiyah ke-113 tingkat Wilayah Lampung berlangsung meriah di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah (UM) Metro, 30 November 2025. Acara puncak ini dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed., yang juga Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam pidatonya yang bertajuk "Memajukan Kesejahteraan Bangsa", Abdul Mu'ti menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Ia memaparkan sejumlah kebijakan strategis kementerian, mulai dari perbaikan sarana fisik hingga peningkatan kesejahteraan guru. "Tahun ini kita revitalisasi 16.175 satuan pendidikan. Mudah-mudahan Lampung mendapatkan bagian dari itu," ujar Abdul Mu'ti di hadapan ribuan warga Muhammadiyah yang memadati lokasi acara.
Selain fisik, Mendikdasmen juga menyoroti penggunaan teknologi dalam pembelajaran melalui distribusi panel interaktif (Interactive Flat Panel) ke sekolah-sekolah, serta peningkatan kualifikasi guru. Ia menjanjikan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi guru yang belum bergelar S1 atau D4. "Tahun depan kita berikan kesempatan untuk 150.000 sekian guru yang belum D4 atau S1 untuk ikut program RPL. Kami bantu beasiswa per semester ditransfer langsung ke rekening kampus," tegasnya. Kebijakan sertifikasi guru juga akan ditingkatkan, di mana bagi guru ASN, tunjangan akan ditransfer langsung ke rekening individu untuk memangkas birokrasi.
Dalam perannya di persyarikatan Muhammadiyah Prof. Abdul Mu'ti memberikan tafsir mengenai makna Muhammadiyah. Menurutnya, Muhammadiyah tidak sekadar ittiba' (mengikuti) Nabi Muhammad SAW dalam ibadah dan akhlak, tetapi juga melanjutkan misi Rasulullah untuk menghadirkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam), melintasi batas suku dan bangsa.
Ia pun menyoroti perkembangan pesat Muhammadiyah di kancah global. “Muhammadiyah kini memiliki 31 Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) di berbagai negara. Saat ini Cabang termuda berada di Timor Leste, yang bahkan diusulkan menjadi sister organization (organisasi saudari) dengan badan hukum negara setempat, bukan sekadar cabang. Dan Amal usaha Muhammadiyah telah merambah ke luar negeri, seperti Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Perlis dan kerja sama pendidikan di Arab Saud,” ujarnya.
Ia juga menyinggung disertasinya yang menjadi buku berjudul "Kristen Muhammadiyah" yang menunjukkan wajah toleransi dan inklusivitas organisasi. “Banyak warga non-Muslim (Kristen/Katolik) yang berkuliah di kampus Muhammadiyah (seperti di Kupang dan Sorong) dan merasa nyaman dengan nilai-nilai kemuhammadiyahan tanpa kehilangan iman mereka. Dan pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah ke-127 di Papua Barat Daya dengan nilai investasi besar, yang akan menjadi fasilitas kesehatan unggulan di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Prof. Abdul Mu'ti mengajak warga persyarikatan untuk percaya diri menunjukkan identitasnya. “Warga persyarikatan diminta untuk tidak menjadi Muhammadiyah Mualaf atau Muhammadiyah Bunglon, melainkan harus bangga menampakkan identitas kemuhammadiyahannya, Fashhad biannakum Muhammadiyun,” tegasnya.
Ia mencontohkan Andrea Hirata penulis Laskar Pelangi yang bersikukuh mempertahankan nama SD Muhammadiyah dalam filmnya, yang membuktikan bahwa nama besar organisasi ini memiliki daya tarik dan kekuatan.
Prof. Abdul Mu'ti juga menegaskan posisi Muhammadiyah dalam negara. “Muhammadiyah hadir bukan sebagai penumpang gelap atau pembuat kegaduhan, melainkan untuk menyejahterakan bangsa. Dan tema milad Memajukan Kesejahteraan Bangsa selaras dengan amanat pembukaan UUD 1945. Masuknya kader Muhammadiyah ke dalam kabinet adalah bentuk panggilan negara untuk berkhidmat, bukan sekadar jabatan politik,” jelasnya.
Berbeda dari perayaan biasanya, resepsi Milad kali ini kental dengan nuansa budaya. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung, Prof. Dr. H. Sudarman, M.Ag., turut tampil langsung memimpin seni karawitan dan memainkan gamelan.
Dalam sambutannya, Prof. Sudarman menekankan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang menjunjung tinggi kearifan lokal serta menampilkan wajah Islam yang toleran dan inklusif. "Muhammadiyah menampilkan wajah toleran dan inklusif. Muhammadiyah sangat menjunjung tinggi budaya, seni budaya, dan kearifan lokal," ungkap Sudarman. Ia juga mengapresiasi kehadiran tokoh lintas agama dari FKUB, serta perwakilan ormas lain seperti NU dan LDII yang turut hadir dalam resepsi tersebut.
Sebagai tuan rumah, Rektor UM Metro Dr. Nyoto Suseno, M.Si., memanfaatkan momen ini untuk melaporkan perkembangan pesat universitas yang kini berusia 59 tahun. UM Metro saat ini mengelola 36 program studi dan telah meluluskan lebih dari 22.600 alumni.
Nyoto mengungkapkan bahwa UM Metro tengah mempersiapkan pendirian Fakultas Kedokteran Hewan untuk mendukung potensi Lampung sebagai lumbung ternak. "Kami sudah upayakan sampai saat ini sudah melalui revisi 1 dan sudah divisit oleh Pengurus Besar PDHI. Insyaallah ini kami juga bisa wujudkan," kata Nyoto.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan launching Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UM Metro Tahun Akademik 2026/2027 yang diresmikan secara simbolis oleh Menteri Abdul Mu'ti.
Acara ini juga menjadi ajang penganugerahan bagi kader dan amal usaha berprestasi. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Metro dinobatkan sebagai Juara Umum PORSENIMU 2 Tahun 2025, disusul oleh PDM Lampung Timur dan PDM Lampung Tengah.
Selain itu, apresiasi khusus diberikan kepada 14 atlet Tapak Suci Lampung yang berhasil meraih medali di kancah nasional (PON) dan internasional (Kejuaraan Dunia), termasuk Farhan Anas Wibisono (Juara 1 Kejuaraan Dunia) dan Muhammad Wildan (Juara 1 PON Sumut-Aceh).
Gubernur Lampung yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, Dr. Drs. Sulpakar, M.M., dalam sambutan tertulisnya mengajak Muhammadiyah untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah, khususnya dalam penanganan anak putus sekolah dan penguatan ekonomi umat. "Semoga usia yang semakin matang ini semakin meneguhkan peran Muhammadiyah sebagai pelopor gerakan Islam berkemajuan dan pencerahan bagi semesta," pesan Gubernur.
Acara ditutup dengan lelang amal untuk pembebasan lahan pembangunan SD Muhammadiyah Buya Hamka Kota Metro dan penampilan angklung massal dari siswa SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan. (pri/fajrs)


