MALAYSIA, Suara Muhammadiyah - Keberadaan perguruan tinggi yang berorientasi pada pengembangan intelektual dan moral merupakan kebanggaan bagi suatu daerah. Di Riau, keberlimpahan cendekiawan Muslim menjadi modal utama dalam membangun institusi pendidikan yang berkualitas. Salah satu bukti nyata adalah berdirinya Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), yang tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Riau dan sekitarnya tetapi juga diakui dalam lingkup yang lebih luas, termasuk di kawasan ASEAN.
Perkembangan pesat UMRI tidak lepas dari kepemimpinan yang visioner. Rektor UMRI, Dr. Saidul Amin, merupakan salah satu tokoh yang memiliki komitmen tinggi terhadap kemajuan pendidikan. Kepercayaan yang diberikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah kepada beliau untuk turut membesarkan Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) merupakan bukti kapasitasnya dalam membangun institusi pendidikan yang unggul. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah terus berkontribusi dalam mencetak generasi Muslim yang intelektual dan berakhlak mulia, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kancah internasional.
Namun, sebagaimana karakteristik Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di berbagai daerah, kejayaan tidak datang secara instan. Sejarah mencatat bahwa banyak AUM yang pada awalnya menghadapi tantangan besar, baik dalam aspek sumber daya manusia, infrastruktur, maupun pendanaan. Namun, berkat keistiqamahan dan semangat perjuangan warga Muhammadiyah, institusi-institusi tersebut mampu berkembang dan menjadi pilar penting dalam pembangunan masyarakat.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jambi, H. Suhaimi Chan, memiliki motto yang sangat relevan dalam membangun Amal Usaha Muhammadiyah: "Gaya, Daya, Jaya."
1. Gaya: Mengandung makna bahwa dalam setiap perjuangan harus ada strategi dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi. Gaya kepemimpinan yang adaptif, inovatif, dan berbasis nilai-nilai Islam akan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun institusi. Selain gaya secara retorika dan kepemimpinan, juga harus diikuti dengan gaya secara fisik, seperti bentuk model bangunan dan tata letak.
2. Daya: Melambangkan kekuatan, baik dalam aspek sumber daya manusia, finansial, maupun jejaring yang perlu terus dikembangkan. Daya tahan menghadapi tantangan dan daya juang dalam mencapai visi besar merupakan elemen yang tidak bisa diabaikan dalam membangun Amal Usaha Muhammadiyah.
3. Jaya: Adalah tujuan akhir dari perjuangan. Dengan gaya yang tepat dan daya yang kuat, kejayaan akan tercapai. Kejayaan di sini bukan hanya dalam arti fisik dan material, tetapi juga dalam kontribusi terhadap peradaban Islam dan kemajuan umat.
Motto ini menjadi refleksi bahwa keberhasilan UMRI dan UMAM, serta Amal Usaha Muhammadiyah lainnya, tidak lepas dari kerja keras, strategi yang matang, dan semangat perjuangan yang tak kenal lelah. Muhammadiyah telah membuktikan bahwa dengan keistiqamahan dan sinergi, kejayaan dalam bidang pendidikan dan dakwah bukanlah sekadar cita-cita, melainkan sebuah kenyataan yang terus berkembang.
Ke depan, diharapkan UMRI dan UMAM semakin berkontribusi dalam membangun peradaban Islam yang maju, berlandaskan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kebajikan. Keberhasilan ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Muhammadiyah, tetapi juga bagi umat Islam secara keseluruhan.