YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Di sela-sela tengah melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci, Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah Deni Asy'ari, MA., Dt Marajo mengungkapkan bahwa pelaksanaan ibadah umrah yang ditunaikannya lewat biro SM Tour and Travel berjalan lancar dan sukses. Menurutnya bisnis ini menjadi sebuah biro perjalanan haji dan umrah yang menyediakan dua kelas berbeda, yaitu kelas executive dan premium.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa bertemu meskipun secara online. Saat ini perkembangan bisnis kita (SM Tour and Travel) menunjukkan tren yang sangat positif. Insyaallah dengan proses mandiri yang kita lakukan dari awal sampai akhir, kita bisa mengambil pengalaman. Ini tentunya bisa menjadi bekal untuk kemudian kita akan serius ke depan bahwa bisnis ini akan jauh lebih prospek kita kembangkan," ujarnya secara daring pada Senin (8/4) saat Buka Bersama di Ballroom Lantai 3 SM Tower Malioboro Yogyakarta.
Deni mengatakan bahwa SM Tour and Travel saat ini terus mengembangkan misi bisnisnya. Ada aneka lini bisnis lainnya yang akan lahir dari bisnis tersebut. Dan lebih jauh lagi, akan digerakkan hingga di beberapa daerah. Semua ini merupakan manifestasi pembelajaran bagi PT SCM/SM untuk menjalankan bisnisnya agar makin berkemajuan di kemudian hari.
"Intinya bahwa pembelajaran proses awal kita untuk mengelola secara mandiri SM Tour and Travel ini ternyata Alhamdulillah berat, tapi memiliki arti yang penting dibandingkan kita ngesub dengan biro-biro orang lain, namun melakukan dengan mandiri," tuturnya.
Deni membongkar pengalaman umrah tahun ini berbeda dengan umrah sebelumnya (umrah Ramadhan). Di mana akhir Ramadhan, jumlahnya diluar dugaan. Terjadi eskalasi jumlah jamaah di seluruh penjuru buana yang melampaui tahun sebelumnya. "Jangankan untuk kita bisa masuk ke Masjidil Haram, masuk ke pelataran Masjidil Haram itu sudah sulitnya minta ampun. Bahkan masuk di jalan-jalan area Masjidil Haram itu fullnya luar biasa. Begitu saking krodit dan padatnya," ungkapnya.
Di situ, bagi Wakil Sekretaris 1 Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini mengandung wejangan bukan soal bisnis, dagang, dan ekonomi, tapi dalam konteks ibadah, semua orang memiliki kans dan kesempatan yang sama. Yakni berjuang untuk bisa menikmati masa-masa itu. Sebaliknya, jika tidak ada api semangat dalam berjuang, mustahil bisa menikmatinya.
"Sekali lagi memang kita harus yakinkan bersama-sama tidak ada bahwa kenikmatan pada akhirnya diperoleh dengan proses kesenangan dan bersantai ria di awal itu tidak ada. Bahwa kenyamanan pada ujungnya itu tidak akan bisa kita rasakan dengan kita hanya berleha-leha. Dan kita menganggap semua nyaman, mapan, serba ada, serba bisa kita pakai, itu tidak bisa. Apa yang kurang dari Masjidil Haram, semua akses ada. Tetapi lagi-lagi yang dibutuhkan bukan akses masuknya, tapi konteksnya semangat berjuang kita," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, dipertegaskan sekali lagi oleh Deni, tidak ada kesuksesan digapai bilamana hanya bersantai ria dan berleha-leha tanpa ditopang dengan semangat berjuang. Sebab berjuang merepresentasikan kesungguhan untuk mencapai cita-cita yang diharapkan. Sehingga, Deni mengajak kepada seluruh karyawan jangan patah arang dalam berjuang sebelum cita-citanya tercapai. "Apapun hasilnya, kita harus tetap semangat berjuang dan berusaha," timpalnya. (Cris)