MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Penutupan Bimbingan Teknis Sistem Informasi Manajemen (SIM) Keuangan Lazismu di Makassar, Senin (29/9/2025), diwarnai dengan penegasan pentingnya implementasi nyata dari sistem yang telah dibangun.
Direktur Keuangan Lazismu Pimpinan Pusat (PP), Edi Surya, mengingatkan bahwa teknologi secanggih apa pun tidak akan bermanfaat jika tidak digunakan dengan konsisten. “Sebagus apa pun aplikasinya, kalau tidak digunakan juga akan percuma. Sistem keuangan ini telah menunjang pelaporan dan kinerja Lazismu kita,” ujarnya dalam sambutan penutupan.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Sulawesi Selatan, Prof. Mahmuddin, M.Ag., menyampaikan bahwa aplikasi ini telah sesuai dengan standar pelaporan keuangan dan bisa langsung dijadikan bahan audit. Meski begitu, masih ada tantangan yang harus diselesaikan. “Kami masih punya pekerjaan rumah untuk mendorong Lazismu daerah dan kantor layanan yang belum aktif menggunakan sistem ini,” katanya.
Ketua Lazismu Pusat PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujaddid Rais, M.IR., menutup kegiatan dengan mengaitkan penerapan SIM Keuangan dengan amanah Muktamar Muhammadiyah di Surakarta. Ia menekankan, sistem digital hanyalah sarana. Hal yang terpenting adalah praktik nyata dari Risalah Islam Berkemajuan (RIB).
“Semua poin RIB kita upayakan wujudkan di Lazismu ini. Karena tidak akan berguna SIM Keuangan tanpa kita mempraktikkan perbuatan baik itu,” ujarnya.
Penutupan bimtek ini diharapkan menjadi momentum bagi seluruh pengurus Lazismu di tingkat pusat maupun daerah untuk lebih serius mengintegrasikan teknologi dalam tata kelola, sehingga lembaga zakat ini semakin profesional, transparan, dan berdampak luas bagi masyarakat.