KUDUS, Suara Muhammadiyah - Tanggal 9-11 Mei 2024 ini 183 penggiat Muhammadiyah yang berkhidmat di Masjid, Cabang, dan Ranting berkumpul di Auala Utama Rumah Sakit PKU Sarkies Aisiyah Kudus. Para aktivis Muhammadiyah bertemu guna menjalin sinergi untuk mengembangkan ekonomi dan bisnis jamaah Muhammadiyah. Kegiatan ini dihelat oleh Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) PP Muhammadiyah ini difasilitasi oleh Rumah Sakit PKU Sarkies Aisiyah Kudus, Universitas Muhammadiyah Kudus, dan Rumah Sakit PKU Aisiyah Kudus.
Analis data LPCRPM PP Muhammadiyah yang juga Ketua Pengarah kegiatan ini, Dr Muhammad Hamdi, menyebut kalau Cabang dan Ranting serta Masjid Muhammadiyah terus bertambah kualitasnya juga semakin meningkat dengan aneka kegiatan yang kian beragam dan menggembirakan. Data ini juga terkonfirmasi dalam empat penyelenggaran Cabang & Ranting Expo yang penyelenggaraan terbarunya di gelar di Cabang Sepanjang Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tahun 2022. Cabang & Ranting Expo ini sendiri merupakan ajang untuk unjuk prestasi Cabang & Ranting Unggulan Muhammadiyah yang mempunyai capaian luar biasa.
Dalam catatan Muhammad Hamdi, sebagian besar Cabang dan Ranting serta Masjid Muhammadiyah yang unggul ini rata-rata mempunyai program penguatan dan pengembangan ekonomi. Setidaknya mempunyai bentuk usaha yang berkembang yang dapat diakses oleh warga dan jamaah. Bisa jadi Ranting dan Cabang Muhammadiyah yang unggul ini melakukan kegiatan dakwah yang hampir sama dengan Cabang, Ranting, dan Masjid Muhammadiyah yang lain semisal pengajian ahad pagi namun model pengemasannya berbeda. Aktifitas dan program dalam memakmurkan masjid serta pelayanan jamaah dan warga bisa jadi sama. Namun penyelenggaranya masing-masing mempunyai cara tersendiri yang khas.
“Salah satu aktivitas yang cukup dominan dilakukan oleh Cabang dan Ranting serta Masjid Muhammadiyah unggulan ini adalah aktivitas pengembangan ekonomi.” Tandas Muhammad Hamdi.
Temuan LPCRPM yang disampaikan oleh Muhammad Hamdi ini linear dengan salah satu keputusan Muktamar ke-48 di Surakarta. Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah Kombes Pol (Purn) H Muhammad Djamaludin S.Psi., Psikolog. Menyatakan kalau di dalam tanfidz (ketetapan) Keputusan Muktamar itu menyebut salah satu bentuk pengembangan dakwah Muhammadiyah di Cabang dan Ranting serta Masjid Muhammadiyah dalam aksi pelayanan adalah dengan memperkuat ekonomi warga Muhammadiyah.
Oleh karena itu, aktivitas ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari kelangsungan dakwah amar makruf nahi munkar Muhammadiyah. Selain itu, Cabang dan Ranting serta Masjid Muhammadiyah yang memiliki kekuatan ekonomi yang kuat akan memiliki kegiatan dakwah yang luas dan lebih berdampak secara kuantitatif dan kualitatif bagi jamaah.
Spirit pengembangan ekonomi untuk memajukan Cabang dan Ranting dan Memakmurkan Masjid inilah yang menjadi larat belakang penyelenggaraan kegiatan Workshop Ekonomi Cabang dan Ranting serta Masjid Muhammadiyah. LPCRPM PP Muhammadiyah berharap, kegiatan ini dapat menjadi wahana saling sinergi antara Cabang dan Ranting serta Masjid Muhammadiyah dengan berbagai kegiatan ekonomi yang sudah berhasil dijalankan oleh Cabang, Ranting, Masjid, simpatisan atau warga Muhammadiyah. Harapannya ke depan dapat semakin banyak Cabang dan Ranting, Masjid dan warga Muhammadiyah yang kuat secara ekonomi.
Sementara itu dalam pidato pengarahnnya, Ketua PP Muhammadiyah, H Dahlan Rais menyebut Muhammadiyah tidak hanya bisa bergerak pendidikan dan kesehatan sebagimana anggapan selama ini. Muhammadiyah terbukti bisa mengembangkan ekonomi ummat. Muhammadiyah memang harus mengembangkan ekonomi secara lebih serius.
“Kita harus melengkapi dua keunggulan kita selama ini dengan keunggulan ketiga. Yakni ekonomi. Kesehatan dan Pendidikan harus ditopang dengan kekuatan ekonomi. Oleh karena itu saya gembira, LPCRPM telah melangkah untuk merintis terwujudnya keunggulan ketiga ini di tingkat Cabang, Ranting, dan Masjid dengan menyelenggarakan kegiatan ini.” Tandas Dahlan Rais.
Peserta yang berjumlah 183 orang ini merupakan utusan dari perwakilan Cabang, Ranting, dan Masjid Muhammadiyah dari seluruh wilayah di Indonesia. Sulawesi, Sumatra, Bali, Kalimantan, dan Jawa semua ada wakilnya. Peserta ini diseleksi oleh LPCRPM PP Muhammadiyah.
“Mohon maaf bagi PCM, PRM, dan Masjid yang terpaksa kami tolak untuk ikut Workshop putaran pertama di Kudus ini. Karena pertimbangan teknis, kami terpaksa membatasi jumlah peserta. Nanti, kami akan menyelenggarakan workshop kedua, ketiga, keempat, dan berikutnya. Sekali lagi, kami mohon yang tertolak di putaran pertama ini tidak mutung dan dapat bergabung di putaran berikutnya.” Pinta Muhammad Hamdi dengan penuh harap. [mjr8]