YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 12 siswa dan 2 pendamping SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta bertolak menuju Singapura dan Malaysia. Tidak hanya sekolah tersebut, beberapa sekolah lain seperti SMP Muhammadiyah 1, 5, dan 7 Yogyakarta turut mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan angka Students Exchange & Sister School dilaksanakan pada Ahad-Kamis, 28 April-2 Mei 2024.
Mendarat di Bandara Changi, Singapura, rombongan berkeliling mengitari kota untuk melihat dinamika yang terjadi. Dan berkesempatan mengunjungi NeWater Singapore, yaitu pusat sistem yang mengelola air di Negeri Singa itu. Dan berkunjung ke Merlion Park.
Perjalanan selanjutnya adalah menuju Negeri Sembilan Malaysia. Di Negeri Sembilan ini, para siswa melakukan kunjungan edukasi ke dua sekolah yakni Sekolah Menengah Sains Tuanku Aishah Rohani. Sekolah ini merupakan sekolah keputrian boarding school. Penyambutan yang begitu hangat dengan nuansa Melayu yang kental dan disambut Tarian Melayu Lama dan Zapin Melayu dari siswi SGS (Sains Girls School).
Kemudian Sekolah Dato' Abdul Rozak, Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia. Sekolah khusus putra yang disambut dengan hangat oleh seluruh civitas akademia SDAR. Acara dilanjutkan dengan kelas seni, melukis topeng dengan motif batik secara berkelompok agar semakin akrab kedua sekolah dan menjalin persahabatan baru.
Pada acara penutupan, diisi dengan penampilan tari dan musik antar sekolah dilaksanakan kembali di aula, begitu menarik dengan penampilan tari kolaborasi rombongan siswa SMP Muhammadiyah Yogyakarta yang ikut dalam program tersebut dengan tarian wonderland. Selain itu, siswa Nesya juga menampilkan petikan biola lagu Isabella.
Perjalanan dilanjutkan menuju Genting Highlands, di mana para siswa diajak menikmati sensasi menaiki cable car menuju puncak dan menikmati suasana tempat belanja di daerah Genting Highlands. Para peserta juga melakukan pengaktualisasian projek Gaya Hidup Berkelanjutan dengan mengendarai LRT (Light Rail Trail) untuk menuju ke Twin Towers. Setelah sampai di stasiun pemberhentian terakhir para siswa melanjutkan kunjungan ke Menara Petronas, Harriston Boutique (Rumah Cokelat), Batu Caves, dan beberapa tempat menarik lainnya.
Kepala SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta Supriyadi, SPd., MSI menyampaikan SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta sepenuhnya sadar betul bahwa perkembangan dunia global perlu dipersiapkan bukan ditentang. Menurutnya para siswa generasi penerus kita adalah masyarakat dunia yang harus lebih siap dibanding kita.
“Program student exchange dan projek bersama antar bangsa ini menjadi wahana mereka memulai membuka jendela dunia yang akan mereka arungi saat masuk dunia kerja. Alhamdulillah orang tua, siswa dan sekolah bersinergi mengoptimalkan realisasi literasi dalam bidang IT, bahasa, budaya, seni dan bidang lainnya bersama siswa di negara lain,” ucapnya.
Supriyadi menjelaskan antusias dan keaktifan siswa dalam kolaborasi menjadi tanda kesiapan mereka menjadi warga dunia. Bekal awal ini akan menjadi pemantik para siswa untuk berkembang dan men upgrade dirinya.
“Beberapa siswa ingin mengulang kegiatan seperti ini bahkan ada yang berencana lanjut study diluar negeri. Ada beberapa siswa yang ingin belajar dan bekerja keras hingga seperti orang tuanya agar mampu bersaing didunia global,” ungkapnya.
Supriyadi memberikan tahniah dan apresiasi kepada siswa yang mengikuti program tersebut. Ia berharap agar para siswa dapat menyerap kebermanfaatan dan diharapkan juga bisa mereaktualisasikan ke dalam kehidupan nyata.
“Selamat anak anak hebat yang telah beruntung mendapatkan kesempatan belajar. You are the winner. Anak anak mulai diajak berkembang maju ke depan. Semoga kegiatan ini menjadi kegiatan unggulan SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta dan sekolah lainnya ke depan. Jaya SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta,” tandasnya. (Intan/Cris)