BERAU, Suara Muhammadiyah - BERAU, Suara Muhammadiyah - Muhammad Bayu, Rektor Universitas Muhammadiyah Berau dalam sambutannya pada peresmian SM Tower Berau menyampaikan, bahwa hotel ini berawal dari kurangnya kelas untuk perkuliahan mahasiswa.
Dalam hal pendidikan, kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah tidak diragukan lagi. Begitu juga yang terjadi dengan Universitas Muhammadiyah Berau. Jumlah mahasiswanya terus mengalami kenaikkan.
Karena kelas untuk perkuliahan sudah penuh dan tidak mencukupi, kampus ini kemudian sewa atau pinjam ruangan di salah satu hotel dekat kampus. Dari sinilah kemudian kampus berinisiasi untuk membeli hotel tersebut yang memang secara bisnis hampir bangkrut. Maka kemudian kampus memiliki hotel.
Konsep hotel Muhammadiyah ini semakin matang ketika pihak kampus bekerja sama dengan Suara Muhammadiyah yang sudah punya portofolio dan baru saja mendirikan SM Tower Malioboro Yogyakarta. “Di sinilah kemudian semakin kuat keinginan tersebut, tidak hanya sebagai ruang kuliah, tapi hotel ini juga sebagai unit income baru bagi kampus,” terang Bayu.
“Daripada membangun dari awal, ambil alih biaya lebih murah,” imbuh Rektor Universitas Muhammadiyah Berau tersebut.
Atas kepercayaan tersebut, Deni Asy'ari Dt Marajo Direktur Utama PT SCM/Suara Muhammadiyah mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kerjasama dan sinergi simbiosis mutualisme ini.
“Terimakasih atas kepercayaan UM Berau dan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Semoga kampus dan wilayah lain segera meniru Universitas Muhammadiyah Berau ini. Insyaallah selanjutnya SM Tower akan lahir di Klaten, Padang, Lampung, Pekanbaru, dan kampus Muhammadiyah lain,” ucap Deni.
Membenarkan cerita Rektor Universitas Muhammadiyah Berau di atas, Deni menceritakan, bahwa tadinya suasana lingkungan ini seperti mes atau kos. “Alhamdulillah sudah kita ubah dan nampak terlihat hotel berbintang,” terangnya.
Deni menambahkan, bisnis hotel dan pariwisata ini merupakan hal baru di persyarikatan Muhammadiyah. “Walau demikian kita tidak boleh kalah dengan jaringan hotel-hotel lain yang besar. Misalnya seperti SM Tower Berau ini yang dikenal sebagai hotel dengan parkir terluas di Kaltim,” tegasnya.
Dalam arahannya pada peresmian SM Tower Berau ini (Kamis 7/03/24) Haedar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah mengapresiasi terjalinnya kerjasama cantik ini, antara Suara Muhammadiyah dengan Universitas Muhammadiyah Berau.
Haedar pun berharap agar SM Tower ini bisa berdiri di banyak tempat, sebagai salah satu pusat keunggulan Muhammadiyah. Namun Haedar memberi syarat atau catatan besar agar SM Tower yang dibangun Muhammadiyah lewat Suara Muhammadiyah harus berdiri gagah, besar, dan berbintang. “SM Tower harus gagah, besar, dan berbintang. Jangan kecil,” pesannya.
Kemudian Haedar juga menekankan agar ciri dan Simbol SM Tower harus terpampang jelas. Simbol menara atau mahkotanya harus sama sebagaimana SM Tower Yogyakarta.
SM Tower dan unit bisnis lain yang kreatif dan inovatif adalah langkah untuk mengembangkan amal usaha di lingkungan Muhammadiyah. “Ini penting, karena dengan ekonomi yang kuat, dakwah Muhammadiyah semakin mudah dan semakin luas,” tutup Haedar. (gsh).