YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Suara Muhammadiyah menggelar Bincang Bisnis Soewaramoe #3. Acara ini di gelar di SM Tower Malioboro lantai 8 pada Senin (19/8). Acara ini Dihadiri oleh CEO Dini Media pro Taufik Ridwan, Tri Astuti Direktur SM Tour and Travel sebagai narasumber pada kesempatan tersebut. Dengan mengangkat tema “Dahsyatnya Bisnis Destinasi Wisata.”
Dalam paparannya, Tri Astuti mengatakan Kota Yogya ini merupakan Kota yang sangat kaya akan destinasi wisatanya. Tentu kondisi ini harus dimanfaatkan dengan baik di era perkembangan ekonomi yang semakin melesat.
“Tentu bapak ibu tau bahwa Kota Yogya ini sangat terkenal akan banyaknya destinasi wisata. Kondisi seperti ini kita harus bisa manfaatkan untuk berkontribusi membangun pariwisata di dalam dunia perekonomian,” ucapnya.
Tri menjelaskan beberapa destinasi yang menarik yang ada di Kota Yogya. Mulai dari destinasi Yogya utara hingga Yogya bagian selatan.
“Menariknya Kota Yogya ini adalah setiap kabupaten memiliki destinasi wisata yang beragam serta menarik bagi para masyarakat dan juga wisatawan. Mulai dari destinasi pantai, goa dan masih banyak lagi,” katanya.
Tri mengungkapkan Suara Muhammadiyah memiliki usaha destinasi wisata yang usianya terhitung dalam tempo masih baru, karena baru saja diluncurkan belum lama ini. Yaitu SM Jetski Wisata yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan di Pantai Laguna View Depok dan Pantai Glagah Kulonprogo Yogyakarta.
“Nah, Alhamdulillah SM sudah memiliki usaha pariwisata SM Jetski wisata. yang belum lama ini kami membuka lahan baru yang berlokasi di Pantai Glagah Kulonprogo. Yang pertama SM Jetski Wisata ini kami buka di Pantai Laguna View Depok,” ungkapnya.
Sementara itu, Taufik Ridwan mengatakan pariwisata harus dikelola dengan sebaik baiknya. Menurutnya, pariwisata adalah ladang bisnis sekaligus menjadi tempat dakwah.
“Muhammadiyah sendiri sudah merubah majelis ekonomi menjadi majelis ekonomi dan pariwisata,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa ini harus segera disadarkan kepada semua pihak yang melakukan bisnis. Karena ini adalah kunci menjalankan bisnis.
“Alhamdulillah kesadaran-kesadaran ini mulai muncul. Dan setiap cabang Muhammadiyah bahkan ranting Muhammadiyah ada semangat membangun Desa Wisata,” ujar Taufik.
Menurut Taufik, mengelola bisnis mempunyai potensi sukses yang besar jika kita menggunakan mode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Pada saat bersamaan, Taufik mengatakan riset dalam bisnis adalah suatu hal yang penting. Ia membeberkan bahwa kita perlu mengetahui kebutuhan konsumen. “Orang-orang Jakarta yang berduit itu jenuh tinggal di gedung-gedung tinggi,” kata Taufik.
Sehingga potensi membangun wisata di desa menjadi yang terbaik bagi kaum menengah ke atas. Hal yang sama juga berlaku dengan sebaliknya. “Pebisnis harus membentuk bisnis bagi konsumen menegah ke bawah bagaimana caranya kelihatan mewah bagi mereka,” pungkasnya. (Alle/Fab)