TANGSEL, Suara Muhammadiyah - Museum Mini menjadi destinasi wisata pembelajaran oleh 'Komunitas Sejarah' atau disebut 'Ngejarah' SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang pada hari Minggu tepatnya (21/11/2023). Kegiatan ini difasilitasi oleh kedua guru sejarah di 25 yaitu, Arif Budianto, S.Pd. dan Meita Dwijayanti, S.Pd.
“NGEJARAH” merupakan akronim dari Ngetrip, Ngobrol Seputar Sejarah. 'Ngejarah' merupakan upaya untuk mendekatkan Sejarah kepada anak anak-anak di SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang. Agar tidak terkesan membosankan, kegiatan ini di kemas dengan berbagai macam kegiatan. Diantara kegiatan tersebut yaitu, membuat forum group diskusi untuk membahas tema-tema sejarah yang tidak pernah di bahas di dalam kelas, Nonton bareng film mengenai sejarah, dan field trip museum serta dengan mengunjungi objek-objek sejarah yang mulai tergerus oleh perubahan zaman.
"Harapan kedepannya agar dengan adanya komunitas ‘NGEJARAH’ anak-anak bisa merespon persoalan kita hari ini dengan perspektif sejarah, bahwa hidup memang di jalani kedepan tetapi juga di pahami ke belakang,"ucap Arif Budianto.
Menurut Meita Dwijayanti sebagai fasilitator komunitas ini adanya, Komunitas Ngejarah ini bertujuan untuk mewadahi ketertarikan anak-anak di SMA Muhamadiyah 25 Setiabudi terhadap Sejarah Pamulang.
Project Museeum Mini ini mengankat Tema Pergerakan Nasional, dengan tujuan mengajak semua yang hadir berwisata ke masa lalu mengenal gerakan organisasi pergerakan Nasional seperti Budi Utomo, Muhammadiyah, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia dan Sarekat Islam.