JAKARTA, Suara Muhammadiyah — Sebuah inovasi menarik lahir dari para siswa kreatif siswa SMP Muhammadiyah 11 Jakarta. Melalui proyek kewirausahaan, para siswa berhasil memproduksi produk sabun cair cuci piring ramah lingkungan yang kini mulai mencuri perhatian masyarakat (28/5).
Kepala SMP Muhammadiyah 11 Jakarta, Tuti Rahmawati, M.Pd menjelaskan bahwa ide ini bermula dari kegiatan P5 bertema kewirausahaan. “Awalnya dari P5, lalu muncul ide untuk membuat produk sendiri yang dikerjakan oleh siswa. Maka lahirlah sabun cair cuci piring ini,yg di beri nama dosq11_lime" ungkapnya.
Meski demikian, proses pengembangan produk tidak berjalan tanpa hambatan. Menurut Tuti, tantangan utama terletak pada aspek pemasaran. “Kami masih menghadapi tantangan dalam memasarkan produk ini secara luas,” katanya. Namun demikian, ia tetap optimistis sabun hasil karya siswa ini memiliki keunggulan tersendiri, karena mengusung nilai edukatif dan semangat inovasi, meski bersaing dengan merek besar seperti Mama Lemon.
Dukungan penuh datang dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tanah Abang II Pejompingan. Bapak Dede Zaenudin,M.Pd, perwakilan PCM, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung inisiatif ini. “Kami mendukung karena ini kegiatan positif. Apalagi bahan utamanya memanfaatkan air buangan AC, jadi tidak terbuang percuma. Ini inovatif dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pendidikan bukan hanya soal teori. “Anak-anak belajar langsung tentang kewirausahaan. Hasil sabunnya pun sudah digunakan oleh berbagai pihak, termasuk pengawas sekolah. Responnya sangat positif,” imbuhnya. Pimpinan cabang pun membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut.
“Kalau prospeknya bagus, tentu bisa kita kembangkan secara luas hingga produksi massal,” tambahnya.
Koordinator proyek, ibu Titi Suryaningsih, S.Pd yang juga guru di SMP Muhammadiyah 11 Jakarta, menuturkan bahwa proyek ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berwirausaha. “Produk ini kami jual di koperasi sekolah, dan siswa dari kelas 7 dan 8 terlibat langsung dalam proses produksinya,” jelasnya.
Lebih membanggakan lagi, sabun hasil karya siswa ini tidak hanya fungsional, tetapi juga aman bagi lingkungan. “Bahan-bahannya sudah kami sesuaikan, dan dilengkapi dengan LAS, yakni zat tambahan yang ramah lingkungan,” terang Bu Titi.
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan pemberdayaan siswa, SMP Muhammadiyah 11 Jakarta membuktikan bahwa sekolah bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang untuk melahirkan solusi nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Siapa tahu, sabun karya anak bangsa ini kelak bisa menjadi pesaing baru di pasar nasional. (hums)