GRESIK, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik menyelenggarakan sosialisasi tentang bahaya anemia bagi remaja perempuan berlangsung di Sekolah Dasar Negeri 207 Sukorejo, Gresik (12/2). Kegiatan diikuti oleh siswa kelas 5 dan 6. Aida Fitriana yang merupakan pemateri dalam acara tersebut menuturkan, rentang usia remaja berkisar 10 sampai 24 tahun dan belum menikah. Menurutnya, remaja putri rentan mengalami anemia karena kehilangan zat besi melalui menstruasi. Di antara usia 5-14 tahun, 57,1 persen remaja putri mengalami anemia, dan antara usia 19-45 tahun sebesar 39,5 persen. Oleh karena itu, remaja putri memiliki risiko tinggi mengalami anemia.
Acara ini dimulai dengan pembagian snack dan minuman vitamin C untuk meningkatkan tekanan darah dan menjaga imun. Sebelum pemaparan materi, ada pre-test dengan beberapa pertanyaan. Materi disampaikan dengan dukungan video animasi tentang bahaya anemia. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab sebagai post-test untuk mengukur pengetahuan siswi setelah mendapat materi tentang bahaya anemia.
Metode ceramah dipilih dalam sosialisasi bahaya anemia kali ini, karena memungkinkan interaksi antara siswi dan materi, didukung dengan video pendukung. Siswa menunjukkan antusiasme dalam sesi tanya jawab, dengan banyak yang bertanya baik dari materi maupun pengalaman pribadi, menandakan minat tinggi terhadap bahaya anemia.
Hidayat, Dosen Pembimbing KKN menyampaikan antusiasme peserta dalam kegiatan tersebut cukup tinggi. Hal ini tercermin dari interaksi aktif antara presentator dan audien. Presentator dengan sigap memberi pertanyaan kepada audien, dan audien dengan semangat menjawab pertanyaan tersebut. Siswa juga aktif bertanya kepada presentator, sehingga sosialisasi berjalan lancar.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan warga sekolah, baik siswi maupun guru, dan juga dapat memberikan motivasi bagi siswa agar dapat menerapkan pola hidup sehat," ujarnya. (azhar/diko)