YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Senin (26/1/2025) bertempat di Ruang Aula Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jl. KH. A. Dahlan Yogyakarta, Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah menerima kunjungan rombongan PWM Sumatera Selatan.
Rombongan yang berjumlah 97 orang dari unsur majelis, guru, murid dan orang tua ini di pimpin langsung wakil ketua PWM Sumsel yang membidangi pendidikan, Ahmad Subhan.
Dalam sambutannya, Subhan menyampaikan harapan untuk mendapatkan update informasi dan inspirasi bagaimana mengelola AUM pendidikan yang Unggul dan Berkemajuan.
"Kami juga ingin hadirkan pengalaman langsung kepada murid, wali siswa dan bapak/ibu guru tentang PP Muhammadiyah. Alhamdulillah kami dapat hadir langsung di Gedung PP ini, yang bagi sebagian kami selama ini baru mendengar dari cerita saja. Semoga dapat semakin menambah ghirah dan semangat dalam berdakwah melalui pendidikan," imbuhnya.
Sementara itu, Abdullah Mukti, Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah menyampaikan materi tentang kondisi awal pergerakan Muhammadiyah melalui Pendidikan.
Mukti menegaskan bahwa Pendidikan Muhammadiyah hadir lebih dulu sebelum Indonesia merdeka. Bahkan murid kyai Dahlan ketika itu jumlahnya juga banyak. Ini menunjukan bahwa DNA pendidikan Muhammadiyah dikelola dengan sangat serius sehingga mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
"Apa sesungguhnya yang dicari Kyai Dahlan ketika itu? Bayangkan Kyai Dahlan Sudah Mengajar di Sekolah Belanda, Sekolahnya khusus para priyayi ketika itu, yakni OSVIA," tuturnya.
"Dilihat dari sisi gaji, input murid, fasilitas dll nya tentu sudah sangat mapan. Muridnya jelas pintar-pintar, terawat, wangi-wangi karena anak priyayi. Tapi mengapa Kyai Dahlan justru memilih mendirikan sekolah sendiri? mencari murid dari kalangan kurang beruntung (miskin) bahkan memandikan, dan ketika akan menggaji para guru harus menjual perabotan rumah tangganya?" tambahnya. (Hrd/Cris)