Spirit Kepahlawanan Muhammadiyah Harus Terus Dihidupkan

Publish

12 November 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
142
Istimewa

Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah– Spirit kepahlawanan dalam sejarah Muhammadiyah dan relevansinya dengan kehidupan modern menjadi sorotan penting yang diangkat oleh dosen dan sejarawan Universitas Muhammadiyah Bandung Sopaat Rahmat Selamet. Gagasan ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam program Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat pada Minggu (10/11/2024).

Sopaat, yang juga tengah menempuh program doktoral di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, memaparkan bahwa selain makna pahlawan dalam nomenklatur UU negara, konsep kepahlawanan bisa diperluas maknanya lebih dari sekedar perjuangan fisik melawan penjajahan. Menurutnya, kepahlawanan juga tercermin dalam semangat pengorbanan untuk kebaikan bersama dan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan agama.

”Di antara 23 pahlawan nasional dari kader Muhammadiyah, ada tiga tokoh yang lekat dengan masyarakat Jawa Barat, yaitu Gatot Mangkupradja, Otto Iskandardinata, dan Djuanda Kartawidjaya. Mereka dikenal karena keberanian dan dedikasi dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mengabdi di berbagai bidang untuk membangun negeri,” jelasnya.

Dalam perspektif Islam, Sopaat menekankan bahwa sosok pahlawan adalah mereka yang memperjuangkan kebenaran dan nilai-nilai luhur Islam. Hal ini, menurutnya, tercermin dalam konsep jihad yang tidak hanya berbentuk pertempuran fisik, tetapi jihad besar dalam pengendalian diri dan nafsu. ”Setiap amal positif yang memberikan manfaat bagi kehidupan orang lain merupakan bentuk kepahlawanan yang sejati,” tegasnya.

Lebih lanjut, sejarawan ini mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk terus memperbarui semangat perjuangan yang relevan dengan tantangan zaman. Ia juga menekankan pentingnya menghargai jasa para pendahulu melalui silaturahmi dengan keluarga mereka, terutama pada momen-momen khusus seperti Milad Muhammadiyah atau Idul Fitri.

Misalnya dengaan memberikan reward kepada para ”pahlawan” Muhammadiyah yang sunyi dari sorotan kamera/pemberitaan seperti kiai, ustaz, atau aktivis yang berdedikasi dan berprestasi bagi kemajuan masyarakat di akar rumput seperti di ranting dan cabang Muhammadiyah.

”Spirit kepahlawanan yang dihidupi oleh generasi terdahulu Muhammadiyah merupakan warisan berharga yang perlu terus dihidupkan dalam bentuk amal nyata demi kebaikan umat dan bangsa,” pungkasnya, mengakhiri pemaparan.

Melalui forum ini, Sopaat berharap nilai-nilai kepahlawanan yang telah diwariskan oleh para tokoh Muhammadiyah dapat terus dijaga dan diimplementasikan dalam konteks kekinian, sebagai bentuk kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan agama.***(FA)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SUBULUSSALAM, Suara Muhammadiyah - Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) mengadakan kegiatan pembinaan mual....

Suara Muhammadiyah

16 December 2024

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah 1 Malang, atau yang dikenal dengan SD Muhammadiyah....

Suara Muhammadiyah

26 June 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah  - Pimpinan Ranting Muhammadiyah Titi Papan, PCM Medan Marelan mengge....

Suara Muhammadiyah

19 September 2023

Berita

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah - Eco Bhinneka regional Banyuwangi menggelar Fun Camp di Pantai ....

Suara Muhammadiyah

29 July 2024

Berita

MADIUN, Suara Muhammadiyah - SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prof Hamka Kota Madiun, Jaw....

Suara Muhammadiyah

12 September 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah