PAYAKUMBUH, Suara Muhammadiyah – Menjelang bulan suci Ramadan, masjid dan surau yang berada di bawah naungan Muhammadiyah diharapkan tetap berpegang teguh pada manhaj persyarikatan dalam menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan. Langkah ini bertujuan agar seluruh program Ramadan berjalan sesuai dengan kebijakan organisasi.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Payakumbuh, Dr. H. Irwandi Nashir, menegaskan hal tersebut dalam rapat koordinasi bersama Korps Muballigh Muhammadiyah Payakumbuh pada Sabtu (8/2/2025). Ia menyoroti pentingnya persiapan yang matang untuk menyambut Ramadan, termasuk memastikan pengelolaan kegiatan agar berjalan lancar, menarik, dan memberi manfaat bagi jamaah.
"Salah satu cara untuk menjaga semangat jamaah adalah dengan menghadirkan variasi dalam ceramah. Oleh karena itu, panitia Ramadhan di masjid Muhammadiyah dapat mempertimbangkan untuk mengundang penceramah dari luar," ujar Irwandi.
Namun, ia menegaskan bahwa pemilihan imam dan penceramah harus tetap berpegang pada prinsip Muhammadiyah. "Penceramah yang diundang harus sejalan dengan manhaj Muhammadiyah. Jangan sampai ada yang membid’ahkan praktik ibadah yang telah menjadi bagian dari tradisi kita, seperti shalat tarawih dengan pola 4-4-3, penggunaan hisab dalam penentuan awal bulan, atau duduk tawarruk dalam tahiyat akhir shalat subuh," tegasnya.
Irwandi juga mengingatkan pengurus masjid agar lebih selektif dalam memilih imam dan penceramah guna menghindari potensi perbedaan pandangan yang bisa memicu ketegangan di tengah jamaah. "Kasus perpindahan pengelolaan masjid Muhammadiyah ke kelompok lain harus menjadi pelajaran penting agar tidak terulang di masa depan," tutupnya.