Tapak Suci Paket Lengkap Pembiasaan Anak Indonesia Hebat

Publish

3 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
418
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Tapak Suci Paket Lengkap Pembiasaan Anak Indonesia Hebat

Oleh : Yudha Kurniawan, ASN Kemdikdasmen bertugas di BPMP DIY

 

Barangkali Pak Mu’ti dan Pendekar Barie Irsjad tidak pernah saling kenal. Saat Pak Barie wafat di tahun 2003, Abdul Mu’ti belum menjadi tokoh besar. Tapi kita semua paham sedang berbincang tentang dua sosok yang tumbuh dalam kolam besar Muhammadiyah.

Mu’ti yang pintar terpelajar, semasa mudanya aktifis Pemuda Muhammadiyah yang kemudian melesat ke puncak tertinggi pimpinan organisasi otonom ini. Sedangkan Barie Irsjad yang sederhana dan tak pernah sekolah tinggi, berbekal literasi geraknya yang hebat mampu mendirikan Tapak Suci, organisasi otonom beladirinya Muhammadiyah.

Hari ini Pak Mu’ti mengemban mandat rakyat memimpin Kemdikdasmen, mengurusi pendidikan dari Sabang sampai Merauke. Ini bukanlah perkara asing bagi bagi Pak Mu’ti yang Sekum PP Muhammadiyah. Persyarikatan ini saat didirikan Kyai Dahlan lebih seabad silam, salah satu pilar pertamanya adalah pendidikan. 

Pak Barie Irsjad-pun mendirikan Tapak Suci dengan mengibarkan sifat keilmuan pencak silat yang metodis dinamis, sebuah konsep ilmiah yang amat lekat dengan pendidikan. Pak Barie Irsjad tanpa ragu menawarkan Tapak Suci sebagai pencak silat yang murni latihan fisik dan ketrampilan gerak. 

Tanpa tambahan jenis ilmu lain yang aneh-aneh, pada mulanya Tapak Suci terkesan sebagai pencak silat yang tidak lazim. Toh lambat laun, Tapak Suci yang rasional diterima masyarakat yang semakin cerdas, walhasil tumbuhlah menjadi perguruan pencak silat besar.  

Baiklah, kali ini kita ngrasani sepak terjang Pak Mu’ti saja. Sudah beberapa bulan Pak Mu’ti sebagai Mendikdasmen mengusung gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Intinya Kemdikdasmen mendorong anak-anak Indonesia melaksanakan kebiasaan positif sehari-hari agar terbentuk generasi yang sehat, cerdas (secara intelektual, sosial, spiritual), dan berkarakter unggul. 

Gerakan ini mendorong anak-anak terbiasa bangun pagi, beribadah, olahraga, makan sehat bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, tidur cepat. Hal sederhana yang nampak mudah, namun sejatinya butuh kolaborasi keluarga, sekolah, masyarakat, bahkan peran media untuk mendukungnya.

Entah dari mana Pak Mu’ti bersama timnya yang tentu orang-orang terpelajar, merumuskan formula tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Namun jauh sebelum Abdul Mu’ti lahir, komunitas Muhammadiyah telah memiliki kegemaran turun-temurun yaitu pencak silat. 

Tradisi olahraga beladiri yang tumbuh dinamis bersama gerak langkah Muhammadiyah ini, pada tahun 1963 oleh pemuda Barie Irsjad disatukan dalam wadah bernama Tapak Suci. Jabang bayi perguruan pencaknya orang-orang Muhammadiyah ini, lahir persis di tengah pergolakan politik tanah air. 

Maka harap maklum, jika sepak terjang Barie Irsjad muda dengan Tapak Suci-nya lekat dengan perjuangan fisik membela keselamatan umat dari ancaman komunis. Setelah ontran-ontran mereda, pada 1967 Kyai Ahmad Badawi (Ketua PP Muhammadiyah) memotret keberadaan Tapak Suci dari perspektif wadah pembinaan dan perkaderan angkatan muda.

Menurut Pendekar Joko Suseno, pasca ontran-ontran 65 mereda, oleh sebagian pihak Tapak Suci hendak dijadikan sekedar kegiatan ekstrakurikulernya KOKAM. Namun dalam suatu musyawarah, Kyai Ahmad Badawi memveto dan memutuskan Tapak Suci sebagai organisasi otonom ke-11 Muhammadiyah. 

Apabila dikaitkan dengan gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat di era Pak Mu’ti, nampaknya alasan Kyai Ahmad Badawi memveto musyawarah karena melihat manfaat penting Tapak Suci sebagai media membentuk generasi cerdas, sehat, berkarakter.

Motto Tapak Suci dengan iman dan akhlaq saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlaq saya menjadi lemah. Iman dan akhlaq bagi Tapak Suci menjadi ukuran mutu seorang manusia, pengakuan sebagai insan beragama perlu pembuktian akhlaq yang terpuji.

Maka Tapak Suci mendidik anggotanya dengan aspek ragawi melalui ilmu pencak silatnya, serta aspek ruhani yang dalam kemasan kurikulum Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Penanaman adab melalui tradisi Tapak Suci mengalir dalam setiap aktivitasnya baik latihan rutin, kejuaraan, pengajian, bahkan rapat. 

Misalnya mengawali latihan, selalu menegakkan tradisi Tapak Suci dengan berdoa dan hormat. Saat bertanding sebelum masuk gelanggang berdoa, ketika wasit akan memulai tanding kedua pesilat melakukan hormat dan salam perguruan.

Demikian pula saat diberi teguran oleh wasit karena melakukan pelanggaran maka pesilat menghormatinya. Pada akhir pertandingan versi Tapak Suci, pemenang tidak diangkat tangannya oleh wasit, tetapi kedua pesilat melakukan sikap hormat kepada Ketua Pertandingan.

Hal ini merupakan pembiasaan sikap sportif yang dijunjung tinggi dalam dunia olahraga. Bahwa Tapak Suci adalah aktivitas yang mendukung pembiasaan gemar olahraga bagi anak Indonesia itu sudah pasti, lebih dari itu perguruan ini memastikan sikap sportif menjiwai akhlaq anggotanya.

Melalui aktivitas ragawinya saja, Tapak Suci sudah demikian serius menanamkan karakter positif kepada anak agar menjadi insan cerdas sehat kuat relijius berintegritas berkarakter. Padahal Tapak Suci bernaung di bawah bendera Muhammadiyah, maka perguruan ini sangat memperhatikan aspek spiritual dalam pendidikan anggotanya dengan kurikulum Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

Bahkan dalam struktur pimpinan Tapak Suci, di bawah ketua ada beberapa wakil ketua yang salah satunya khusus bertanggung jawab dalam pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Dengan demikian lengkap sudah Kyai Ahmad Badawi mempersenjatai persyarikatannya dengan wadah pendidikan kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa, melalui Tapak Suci.

Banyak hal dapat digali dari Tapak Suci yang sesuai dengan upaya Pak Mu’ti mewujudkan generasi unggul cerdas sehat berkarakter melalui pembiasaan anak Indonesia hebat. Tentu apabila semuanya diuraikan satu-satu menjadi kelewat panjang.

Namun yang perlu diungkapkan di sini, salah satu nilai penting hadirnya Tapak Suci di Indonesia adalah menanamkan sifat jujur pada anak. Artikel di Suara Muhammadiyah (31/07/2022) berjudul “Muh Barie Irsjad: Jujur Adalah Nafasnya Pencak Silat“ menegaskan hal ini.

Tulisan itu mengisahkan saat Hisbullah Rahman maju menghadap tim penguji calon siswa baru Tapak Suci di tahun 1963. Saat itu Hisbullah melihat Pak Bari Irsjad sebagai penguji utama didampingi 10 orang asisten pelatih (aspel). 

Hisbullah hanya mendapat 1 pertanyaan langsung dari Pak Bari. “Hisbullah, kamu sudah bisa pencak?” tanya Pak Bari. Dengan perasaan takut, Hisbullah menjawab:”belum bisa Pak”. Kemudian Pak Bari berkata: “Ya sudah, cukup kamu sekarang boleh keluar Hisbullah”.

Baru saja Hisbullah berbalik, sebuah serangan dilayangkan oleh Pak Bari Irsjad. Secara spontan Hisbullah merespon dengan ilmu silat Sumatra yang diperolehnya dari Ki Pandan Agung kakeknya, sebelum sekolah di Yogyakarta. 

“Nah, ketahuan kamu berbohong Hisbullah”, bentak Pak Bari. Rupanya pendiri Tapak Suci ini sebelumnya sempat mengamati cara berjalan Hisbullah nampak sebagai orang yang pernah belajar silat.

Kontan Hisbullah dimarahi habis-habisan oleh Pak Bari Irsjad, kepada calon muridnya ini dikatakan dengan tegas bahwa intisari filosofi pencak adalah kejujuran. Pertemuan pertama kali dengan Pak Bari Irsjad ini sangat berkesan sehingga sifat kejujuran terpatri kuat dalam diri Hisbullah Rahman. 

Bila kita sadari, Indonesia sulit menjadi negara maju karena tidak pernah tegas menindak orang yang tidak jujur. Tragedi “pertamax hanyalah pertalite mahal yang belinya tak perlu antre“ adalah contoh nyata terkini, betapa parahnya praktik curang di negeri ini.

Apakah budaya curang bisa dikikis, di tengah keraguan kepada penegakan hukum yang seolah tak berdaya mengatasinya? Kita harus optimis, melalui pendidikan dapat kita siapkan generasi emas Indonesia yang berkemajuan, unggul, berintegritas, cerdas, sehat, dan berkarakter. Insya Allah.

 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Bagaimana Islam Melihat Sosok Isa Al Masih (Mesias)?  Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu....

Suara Muhammadiyah

21 June 2024

Wawasan

Masa Depan Pendidikan di Era Digital Oleh: Rizki P Dewantoro, Kader Muhammadiyah Kemajuan teknolog....

Suara Muhammadiyah

7 September 2024

Wawasan

Memaknai Cakra Manggilingan dengan Menyelami R Ng Rangga Warsita Oleh: Rumini Zulfikar, Penasihat P....

Suara Muhammadiyah

6 February 2025

Wawasan

Melangkah di Jalur Keadilan: Ekonomi Syariah, SGIE, dan Harapan Umat Oleh: Bagus Ardeni, Sekretaris....

Suara Muhammadiyah

25 March 2024

Wawasan

Ortom Tempat Berkarya, Bukan Untuk Kepentingan Pribadi Oleh: Kens Geo Danuarta Kader IPM Lampung Ti....

Suara Muhammadiyah

26 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah