MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar tengah menggelar proses seleksi penerimaan dosen. Seleksi ini dilaksanakan selama tiga hari, dimulai pada Sabtu hingga Senin, (28-30/9). Dengan berbagai tahapan yang ketat guna memastikan kualitas para calon dosen yang akan mengabdi di universitas terakreditasi Unggul ini.
Wakil Ketua Panitia Penerimaan Dosen Unismuh, Dr Khaeruddin menjelaskan bahwa dosen yang mengikuti seleksi selama tiga hari tersebut, merupakan dosen yang telah dinyatakan lulus seleksi administrasi, sebanyak 50 orang. "Mereka yang lulus administrasi sebanyak 50 orang, dari 120 orang pendaftar," ungkap Khaeruddin.
Calon dosen yang dinyatakan lulus nantinya, bakal mengisi kuota dosen pada 7 prodi. Prodi tersebut yakni Prodi Pendidikan Dokter, Profesi Dokter, Farmasi, Kebidanan, Keperawatan, Teknik Informatika, Hukum Ekonomi Syariah, Administrasi Negara dan Ilmu Pemerintahan.
Pada hari pertama, Sabtu, (28/9) seleksi dimulai dengan tes tertulis yang berlangsung di Gedung FKIK, Lantai 2 CBT Center, dari pukul 08.00 hingga 11.00 WITA. Tes ini mencakup materi ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) dan seleksi kompetensi bidang (SKB), yang dirancang untuk mengukur pengetahuan dasar serta kemampuan di bidang keahlian yang dibutuhkan oleh masing-masing program studi.
Setelah tes tertulis, para peserta melanjutkan dengan tes baca Al-Qur’an yang diadakan di Gedung Balai Sidang, Lantai 2, Ruang Tutor. Tes baca Al-Qur’an berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WITA, di mana peserta diuji kemampuan membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Proses seleksi dilanjutkan pada Ahad, (29/9), dengan tahapan microteaching. Dalam tahapan ini, peserta diminta untuk menunjukkan keterampilan mengajar mereka dalam Bahasa Inggris di depan panel penilai. Keterampilan dalam menyampaikan materi dengan baik, mengelola kelas, dan melibatkan mahasiswa secara aktif menjadi poin penilaian utama pada tahapan ini. Tes ini dilaksanakan di Gedung Farmasi, Lantai 2, mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WITA.
"Sesi ini sangat penting karena kemampuan mengajar adalah salah satu kunci sukses seorang dosen dalam menjalankan perannya," ujar Khaeruddin.
Tahapan terakhir dari seleksi adalah sesi wawancara, yang dilaksanakan pada Senin, (30/9). Wawancara ini melibatkan Ketua Badan Pembina Harian (BPH), Rektor, Wakil Rektor, dan Dekan.
Sesi wawancara bakal berlangsung di Gedung Menara Iqra dan Gedung FKIK, dimulai pukul 09.00 hingga 16.00 WITA. Pada sesi ini, para calon dosen diuji dari segi kepribadian, kecocokan dengan visi dan misi universitas, serta komitmen untuk mengembangkan program studi yang akan mereka masuki.
Ketua Panitia Penerimaan Dosen, yang juga Wakil Rektor II Unismuh yang membidangi Sumber Daya Manusia, Prof Andi Sukri Syamsuri, menekankan bahwa seleksi dosen ini dilakukan dengan sangat ketat untuk memastikan bahwa para calon yang lolos nantinya memiliki kualifikasi unggul.
Selain kemampuan akademis, lanjutnya, calon dosen juga diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan akademik yang Islami, serta menjadi teladan bagi mahasiswa. “Seleksi ini bertujuan tidak hanya untuk mencari dosen yang kompeten, tetapi juga yang memiliki integritas serta mampu menyampaikan nilai-nilai moral yang sejalan dengan visi Unismuh,” kata Andi.
Andi juga menyinggung alasan Tes Microteaching menggunkan Bahasa Inggris. "Sesuai roadmap Unismuh 2024-2028, menuju universitas riset dan bereputasi internasional, maka dosen diharapkan mampu mengajar dalam bahasa Inggris," pungkasnya.
Dengan proses seleksi yang ketat ini, Unismuh Makassar berharap dapat memperoleh dosen-dosen baru yang mampu membawa Unismuh bersaing di kancah global dengan berpegang teguh pada nilai - nilai Al Islam Kemuhammadiyahan. (Hadi/Fab)