CANBERRA, Suara Muhammadiyah - Sabtu, 2 Maret 2024, di Wisma Atdikbud, 19 Culgoa Circuit, O'Malley, ACT, Australia, berlangsung kegiatan Tarhib Ramadan Muhammadiyah Australia. Kegiatan yang mengusung tema "Ramadan dan Spirit Internasionalisasi Islam Berkemajuan" ini diselenggarakan oleh PRIM Canberra dan PRIM New South Wales (NSW), didukung oleh PCIM Australia.
Acara yang dimulai pukul 6-9 malam waktu Canberra ini dihadiri oleh puluhan warga Muhammadiyah se-Australia, terutama warga Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) dari New South Wales dan Canberra.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PRIM Canberra, Asrul, menjelaskan pentingnya pertemuan ini sebagai sarana silaturahmi yang penting bagi komunitas Muhammadiyah di Australia.
"Canberra itu asal katanya dari bahasa aborigin yang artinya meeting place. Jadi silaturahmi ini menjadi simbol tersebut,” jelas Asrul.
Setelah dibuka oleh Azhar Syahida (Sekretaris PRIM Canberra) selaku moderator memberikan kesempatan kepada pemateri utama acara, Izza Rohman (Ketua Umum PRIM NSW) menyampaikan pentingnya melihat Islam dan ilmu pengetahuan sebagai spirit ghiroh pergerakan warga Muhammadiyah.
Lebih lanjut, ia menyatakan, "Perjuangan berMuhammadiyah bukan tanpa kendala, tapi semangat dari warga Muhammadiyah itu yang membuat kegiatan kami bisa guyub dan hidup."
Salah satu pembahasan utama dalam kegiatan ini adalah soal kalender Islam global yang sedang diinisiasi, dengan tujuan agar dapat menjadi acuan waktu dan tanggal umat Islam sedunia.
Izza menyoroti peran Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diberi amanah untuk meneliti, mengkaji, dan menelaah soal ini, menunjukkan semangat Islam berkemajuan yang ingin menghadirkan kontribusi positif pada tingkat internasional.
Pada kesempatan tersebut, juga dibahas mengenai pentingnya sinergitas antara agama dan sains.
"Ini merupakan semangat dari Islam berkemajuan, yang salah satunya adalah pada bagaimana membawa isu Muhammadiyah pada tingkatan internasional dan lebih tinggi. Tentu ini memerlukan sinergitas dengan sains sebab kita menggunakan sains untuk memahami agama dan mengamalkan agama,” tutup Izza.
Selain sebagai ajang silaturahmi, pengajian ini juga menjadi wadah untuk menghidupkan kegiatan Muhammadiyah di negeri Kangguru, menunjukkan kesungguhan dan semangat warga Muhammadiyah dalam menjaga identitas dan eksistensi mereka di tengah masyarakat Australia yang multikultural.