YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka pengembangan dan pembangunan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Muhammadiyah Kotagede, diadakan doa bersama dengan anak yatim. Kegiatan ini juga memfasilitasi Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Kotagede melalui Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS), yang kebetulan berencana mengadakan pentasyarufan santunan bagi anak asuh dan anak yatim se-Kotagede.
Doa bersama tersebut dilaksanakan pada Senin, 17 Maret 2025, di halaman parkir RSKIA Muhammadiyah Kotagede. Acara ini bertujuan untuk mendoakan kelancaran pembangunan, sebelum memasuki inti kegiatan, yakni buka puasa bersama, diisi terlebih dahulu dengan pengajian. Doa dipimpin oleh DR Ahmad Nur Ghojali, MA, BPH RSKIA, yang diikuti dengan khidmat oleh anak-anak yatim dan anak asuh.
Dalam sambutannya, Ketua MKS PCA Kotagede, Sumaryati, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. Ia juga mengapresiasi para donatur, termasuk RSKIA PKU, PGM, LazisMu, AMM, serta individu yang memberikan santunan. Sumaryati mengungkapkan bahwa jumlah anak asuh yang didampingi oleh MKS saat ini mencapai 393 anak, terdiri dari 206 anak asuh dan 187 anak yatim. Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 34 anak dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 427 anak pada tahun 2024. Ia berharap penurunan ini mencerminkan peningkatan kesejahteraan bagi anak-anak beserta keluarganya.
Selanjutnya, Direktur RSKIA, dr. Desita Dyah Mukti, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Ia menjelaskan bahwa doa bersama yang dipimpin oleh Ahmad Nur Ghozali tadi bertujuan untuk mengawali pembangunan dalam rangka pengembangan gedung RSKIA. RSKIA Kotagede saat ini sedang mempersiapkan perubahan status menjadi RSU Muhammadiyah Kotagede agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Ia berharap kerja sama ini terus berlanjut dan berjalan dengan baik.
Sambil menunggu waktu berbuka puasa, acara diisi dengan pengajian yang disampaikan oleh Iwan Rustiawan. Dengan metode bercerita, ia mengisahkan tentang seorang anak yang rajin salat tetapi sering digoda oleh temannya. Dari cerita tersebut, disampaikan pesan bahwa ketika salat tidak boleh bercanda atau menggoda orang lain yang sedang khusyuk beribadah.
Selain itu, Iwan juga menyampaikan pesan edukatif tentang bagaimana menjadi anak yang shalih agar bisa masuk surga. Beberapa syarat yang ia sampaikan adalah Cinta kepada Allah, dengan rajin membaca Al-Qur'an, mengikuti pengajian, dan belajar agama; Cinta kepada Nabi, dengan mengikuti ajarannya dalam kehidupan sehari-hari; Cinta kepada orang tua, dengan menghormati dan menyayangi mereka yang telah melahirkan serta merawat kita.
Untuk menambah semangat anak-anak, RSKIA Muhammadiyah menyediakan doorprize menarik. MC dan Iwan memberikan berbagai pertanyaan kepada anak-anak, yang dengan antusias berebut menjawab untuk mendapatkan hadiah.
Sebagai penutup, Iwan menyampaikan closing statement dengan memberikan motivasi kepada anak-anak agar terus semangat menjalankan ibadah puasa hingga akhir Ramadhan. (Umih)