Teknologi untuk Masjid (Bagian 2)
Oleh: Tito Yuwono, Ph.D, Dosen Jurusan Teknik Elektro UII Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman
Masjid merupakan tempat suci dengan beragam fungsi. Tentu fungsi utama masjid adalah untuk bersujud dan beribadah kepada Allah s.w.t seperti sholat jamaah, tilawah quran, iktikaf dan lain-lain. Masjid juga berfungsi meningkatkan peradaban masyarakat melalui pendidikan dan da’wah. Sebagai pusat gerakan sosial, masjid berperan melakukan pengelolaan infaq, zakat dan shodaqoh yang diperuntukkan untuk kemakmuran masjid dan membantu masyarakat lemah yang memerlukan.
Begitu esensial oeran masjid, Allah s.w.t menjanjikan surga bagi pembangun masjid.
Rasulullah s.a.w bersabda:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Imam Ibnu Majah)
Dalam hadis lain disebutkan bahwa salah satu yang akan mendapatkan naungan Allah s.w.t pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya adalah orang yang hatinya terpaut dengan masjid.
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ
Pada tulisan sebelumnya “Teknologi untuk Masjid (Bagian 1) telah disampaikan keutamaan masjid serta teknologi penerangan dan audio untuk masjid. Kedua aspek tersebut sangat esensial bagi kenyamanan jamaah baik dalam beribadah maupun dalam terlaksananya pendidikan dan dakwah di masjid.
Aplikasi digital dan sistem informasi masjid
Aplikasi digital dapat berisikan jadwal sholat, jadwal imam sholat fardhu, khatib jumat, kegiatan kajian-kajian serta laporan keuangan. Kecuali dapat diakses secara digital juga difasilitasi layar TV untuk menampilkan hal-hal tersebut. Hal ini akan menambah semangat dan kepercayaan jamaah untuk terlibat, berperan dan berkontribusi untuk masjid. Pengelolaan yang tidak transparan akan berdampak pada menurunnya kepercayaan jamaah, timbul prasangka yang kurang baik dan akibatnya membuat jamaah enggan untuk berinfaq. Disamping itu berpotensi penyalahgunaan keuangan karena tidak ada laporan rutin ke jamaah pemasukan maupun pengeluaran. Hal ini juga tidak memenuhi prinsip amanah dan syariat islam. Tentu pelaporan model seperti ini diperuntukkan untuk masjid yang sudah maju, banyak program dan jamaahnya.
Kemananan dan pengawasan masjid berbasis IoT
Pengelola masjid perlu memberikan rasa aman dan juga keamanaan kepada jamaah. Hal ini dikarenakan orang yang datang ke masjid bukan hanya berniat untuk ibadah namun juga berniat tidak baik seperti melakukan pencurian. Baik barang milik jamaah maupun milik masjid. Dampak negatif dari kurang amannya masjid adalah menurunnya kekhusyukan jamaah dan juga menggangu kenyamanan jamaah.
Ketika ditinggal sholat, pikiran was-was jangan-jangan motor, sepeda, sepatu atau sandal hilang. Akibatnya jamaah lama kelamaan akan menghindari masjid yang dirasa tidak aman. Masjid yang tidak aman berdampak juga pada menurunnya citra masjid di masyarakat. Masjid yang semestinya memberikan ketenangan dan kekhusyukan namun malah menjadi tempat yang tidak aman, walaupun yang melakukan adalah orang-orang luar masjid yang datang ke masjid sengaja mengganggu keamanan dan ketenangan.
Oleh karenanya keberadaan perangkat keamanan dan pengawasan CCTV berbasis IoT diperlukan. Sistuasi lingkungan masjid dapat dikontrol otoritas masjid dengan menggunakan handphone ataupun dari pos keamanan masjid. Dengan demikian resiko barang hilang di masjid akan dapat dikurangi dan dihilangkan.
Pengelolaan parkir berbasis teknologi
Parkir merupakan fasilitas penting bagi masjid, apalagi masjid tersebut adalah sekelas masjid agung, masjid raya atau masjid yang jumlah jamaahnya banyak. Parkir yang tidak tertangani dengan baik akan memberikan kesan negative, seperti jamaah yang berkendaraan enggan atau berat hati untuk datang ke masjid karena parkirnya susah, mengganggu jalan umum lingkungan masjid sehingga banyak komplain masyarakat dan potensi konflik sosial serta menurukan citra masjid.
Untuk itu diperlukan fasilitas parkir yang nyaman dan aman. Untuk mewujudkan parkir yang nyaman dan aman diperlukan bantuan tekologi. Sistem parkir yang mampu mendeteksi kapasitas parkir secara riil time, keluar masuk kendaraan diatur yang baik, serta keamanan kendaraan jamaah terjamin. Dengan parkir yang baik maka akan memberikan manfaat yang banyak seperti: (1) efisiensi, masuk-keluar kendaraan dengan waktu yang cepat terhindar dari kemacetan, (2) kemananan, meminimalkan kehilangan kendaraan, (3) kenyamanan, kemudahan jamaah memakirkan kendarannya, serta (4) profesionalisme dalam rangka meningkatkan layanan kepada jamaah.
Demikian tulisan ringan berkiatan dengan peran teknologi untuk masjid bagian 2, semoga bermanfaat untuk meningkatkan kemakmuran dan kenyamanan masjid.
Wallahu a’lam bishshawab


