KUDUS, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, milad Muhammadiyah ke-112 mengusung tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.” Menurutnya, tema ini sebagai manifestasi dari bentuk ikhtiar Muhammadiyah dalam menyelesaikan pelbagai permasalahan ekonomi di Indonesia.
“Ini komitmen Muhammadiyah yang berkaitan dengan bagaimana meningkatkan kesejahteraan material bangsa Indonesia,” ujarnya dalam Resepsi Milad Muhammadiyah ke-112 dan Universitas Muhammadiyah Kudus, Jawa Tengah (UMKU) ke-26, Sabtu (16/11) di Crystal Building UMKU.
Menurut Mu’ti, konteks kemakmuran yang diusung pada milad kali ini merupakan respons dari potret kehidupan masa kini. Terutama menghadapi kesenjangan yang masih dirasakan dan ditemukan. Yakni kesenjangan ekonomi antarkawasan dan kesenjangan antargolongan.
“Persoalan kemakmuran ini memang menjadi persoalan yang tidak bisa anggap sebagai sesuatu yang sederhana, apalagi setelah terjadinya Pandemi Covid-19 yang dampaknya belum sepenuhnya pulih. Dan juga dampak perekonomian global yang sempat mengalami krisis akibat peperangan yang terjadi diberbagai kawasan dan belahan dunia,” katanya.
Mu’ti mengkungkapkan, Indonesia menghadapi masalah tidak mudah. Dari sisi ekonomi, banyak kelas menengah yang turun kelas. Maka, tidak bisa dinafikan bilamana angka pengangguran masih tinggi.
“Ini menjadi persoalan serius. Dan dampak ekonominya juga luar biasa. Karena itu Muhammadiyah melalui milad ini menghadirkan kemakmuran untuk semua,” tuturnya.
Spirit tema itu, secara teologis merujuk pada landasan naqliyah, manusia sebagai khalifah punya tanggung jawab untuk menciptakan kemakmuran di muka bumi. Hal ini sesuai dengan redaksi Qs Hud [11]: 61, di mana Nabi Saleh diutus untuk Kaum Samud dan memerintahkan agar menyembah kepada Allah. Lebih lanjut, Nabi Saleh mengingatkan umatnya punya tanggung jawab sosial penting yakni menciptakan kemakmuran di dalam kehidupan.
“Inilah yang menjadi alasan mengapa Muhammadiyah mengambil tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.” Kita sebagai khalifatullah fl ardh, memiliki tugas yang sangat besar yaitu memakmurkan kehidupan di muka bumi,” bebernya.
Selain itu, tema ini berkelindan dengan amanat konstitusi (Pembukaan UUD 1945). Yakni tujuan kemerdekaan agar Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. “Muhammadiyah memilih tema milad ini berkomitmen untuk menunjukkan sikap dan menunjukkan kontribusinya dalam memenuhi amanat konstitusi, salah satunya untuk menjadikan Indonesia yang adil dan makmur,” tegasnya.
Muhammadiyah, sambung Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ini, berupaya menghadirkan kemakmuran untuk semua lewat amal usaha serta kegiatan lainnya dalam bidang ekonomi. Dan dipertegaskan dalam keputusan Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar, Sulawesi Selatan, yang menjadikan ekonomi sebagai gerakan prioritas.
“Sejak itu, Muhammadiyah mulai mendirikan amal usaha dalam bidang ekonomi dan sekarang sudah mulai tampak kontribusinya. Amal usaha Muhammadiyah bisa menciptakan lapangan kerja bagi warga Indonesia. Inilah menjadi bagian dari komitmen Muhammadiyah berusaha menghadirkan kemakmuran untuk semua,” tegasnya. (Cris)