GORONTALO, Suara Muhammadiyah - Banyak jalan menuju Roma, peribahasa tersebut cocok disematkan untuk mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Keolahragaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO). Megi Adrianto Yoluut.
Mampu lulus kuliah tanpa skripsi berkat publikasi ilmiah yang ia telah rampungkan. Hal itu dapat terlaksana berkat kebijakan Universitas yang memperbolehkan mahasiswa untuk mengganti skripsi dengan publikasi jurnal bereputasi.
Megi yang merupakan Mahasiswa Prodi Ikor UMGO angkatan 2020, ini mencapai prestasi luar biasa dengan berhasil mempublikasikan hasil penelitian tugas akhir S1-nya di jurnal internasional terindeks Scopus Q2. Sehingga ia memperoleh kesempatan untuk dinyatakan sebagai Sarjana Ilmu Keolahragaan, hanya melalui Diseminasi yang dilaksanakan di Aula Lantai III Gedung Rektorat UMGO dan dihadiri oleh Indri Afirani Yasin, Ph.D., selaku Ketua LPPM UMGO, Dr. Thamrin Kum, M.Pd., Kepala LP3M UMGO, Dr. Abd. Hamid Isa, Dekan FKIP,
Ardin Abdul Gani, M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Ilmu Keolahraagaan dan ke dua pembimbing.
Penelitian tersebut berjudul "The Impact Of Digital Devices On The Mental And Physical Health Of Primary School Children : Systematic Review". Prestasi ini juga tidak lepas dari peran dosen pembimbingnya yakni,
Gilang Ramadhan, M.Pd., dan Giofandi Samin, M.Pd.
Dalam presentasinya, Megi juga menjelaskan penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui dampak perangkat digital terhadap kesehatan mental dan fisik anak sekolah dasar saat digunakan secara berlebihan.
"Metode penelitiannya adalah Systematic review, dimana peneliti mengumpulkan data penelitian-penelitian terdahulu, kemudian mengidentifikasi, menginterpretasi, serta mengevaluasi hasil penelitian secara sistematis," terangnya.
Dalam momentum itu ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya hingga berada dititik terutama pada ke dua orang tua dan saudaranya, pihak Universitas mulai dari Pimpinan UMGO, Fakultas hingga Prodi dan lebih khusus kepada ke dua pembimbing yang senantiasa terus memberikan motivasi dan arahannya.
"Terima kasih kepada semuanya pencapaian ini saya tujukan untuk diri saya sendiri dan kita semua. Saya tertarik mencoba tugas akhir jurnal karena konkret dan kritis dalam proses pengerjaan maupun hasilnya. Selain itu saya sudah mempelajari kasus untuk jurnal saya sebelum menjadi mahasiswa akhir. Hal tersebut memudahkan saya dalam proses pengerjaannya,” ungkap mahasiswa asal Banggai Kepulauan tersebut.
Kedepannya, Megi berharap kampus bisa mendorong mahasiswa untuk berani berkarya melalui Tugas Akhir jurnal. Di sisi lain para mahasiswa juga diharapkan bisa mengerti bahwa menulis jurnal itu sangat menarik. “Jika kedua hal tersebut dapat tercipta, maka akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Baik dalam penyelesaian tugas akhir kuliah maupun akreditasi jurusan,” pungkasnya.