MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan (PWPM Sulsel) segera mengakhiri masa jabatannya dan akan melaksanakan Musyawarah Wilayah (Musywil) di Makassar pada 26 - 28 April 2024 mendatang.
Sebagai langkah persiapan, PWPM Sulsel bersama para alumni lintas angkatan menggelar Syawalan dan Temu Alumni di Red Corner Cafe Makassar, pada Ahad, 14 April 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh, antara lain H. Syahrir Noer (pengurus PW PM Sulsel era 60-an), Dr Muh Syaiful Saleh, Abdul Rachmat Noer, Dr dr Andi Afdal Abdullah, dan puluhan sejumlah mantan pengurus lainnya.
Syawalan yang dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) tersebut, dipandu oleh Ahmad, Wakil Ketua PW PM Sulsel. Diskusi ini bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide dan gagasan baru untuk kepemimpinan PWPM Sulsel periode selanjutnya.
Salah satu alumni, Dr. dr. Afdal Abdullah, yang saat ini merupakan Direktur SDM BPJS Kesehatan Pusat, menekankan pentingnya bagi Pemuda Muhammadiyah untuk keluar dari zona nyaman dan berkontribusi di berbagai bidang.
"Sudah saatnya Pemuda Muhammadiyah dan angkatan muda Muhammadiyah tarung di luar. Banyak sektor dan bidang pekerjaan yang dibutuhkan oleh publik, dan Pemuda Muhammadiyah berpotensi untuk merebutnya. Kita memiliki SDM yang mumpuni, tetapi terkadang kita kurang terkonsolidasi dan terorganisir," tegasnya.
Hal senada disampaikan oleh Abdul Rachmat Noer, mantan ketua PW PM Sulsel periode 2007-2011. Rachmat menceritakan pengalamannya dalam mengangkat peran Pemuda Muhammadiyah Sulsel dari sebelumnya yang subordinatif menjadi superior dan berperan aktif di berbagai lini kehidupan.
"Salah satunya dengan mendorong kader PM dan AMM untuk menjadi penyelenggara Pemilu. Alhamdulillah cukup banyak kader kita yang menjadi penyelenggara saat itu di berbagai tingkatan," jelasnya.
H Syahrir Noer, sesepuh Pemuda Muhammadiyah Sulsel angkatan 60-an, mengingatkan pentingnya profesionalisme bagi para kader, baik sebagai administrator maupun sebagai kreator acara. Dengan pengalamannya selama 40 tahun mengatur protokol acara Muhammadiyah, Syahrir Noer siap menjadi narasumber bagi pemuda Muhammadiyah yang ingin belajar pelatihan keprotokoleran dan pengarsipan.
Syahrir Noer menunjukkan pengarsipan dokumen Muhammadiyah dan PM yang masih tersimpan rapi, dengan memperlihatkan SK, piagam dan ID Card yang telah berusia puluhan tahun. Sementara itu, Dr Muh Syaiful Shaleh menekankan pentingnya konsistensi dalam ber-Muhammadiyah.
"Saya sudah jadi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan di usia 30 tahun, dan bahkan meraih suara terbanyak pada even musyawarah wilayah. Dan bahkan hari ini sudah mau istirahat masih ditunjuk sebagai BPH RS PKU Muhammadiyah Unismuh dan sejumlah jabatan lain. Kuncinya satu, konsisten ber-Muhammadiyah," pungkasnya.
Puluhan alumni lainnya juga memberikan sumbang saran bagi pengembangan Pemuda Muhammadiyah. Ketua PW PM Sulsel Elly Oschar mengapresiasi kehadiran para alumni, dan mengajak untuk hadiri dalam Pembukaan Musywil Pemuda Muhammadiyah Sulsel yang bakal dihelat di Asrama Haji Sudiang, pada 26 April mendatang.
Acara Syawalan ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama lintas angkatan. Semangat kekompakan dan kolaborasi antar alumni diharapkan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin terbaik bagi Pemuda Muhammadiyah Sulsel di masa depan. (Askar/Cris)