YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama dengan PT Syarikat Cahaya Media (SCM) / Suara Muhammadiyah (SM), Kamis (19/10) di Lantai 10 Gedung Utama Kampus 4 UAD Yogyakarta. Kerja sama ini terkait Kartu Pegawai Nomor Induk Pegawai Muhammadiyah (NIPM).
Dalam acara penandatanganan MoU ini, hadir secara langsung Rektor UAD Prof Dr Muchlas, MT, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Dr Norma Sari, SH., MHum, Kaprodi Pendidikan Agama Islam, Dr Farid Setiawan, SPd., MPdI, Kepala Sumber Daya Manusia, Dr Hendro Widodo, MPd, Direktur PT SCM / SM Deni Asy'ari, MA Dt Marajo, Direktur Bisnis, Keuangan, dan IT Ana Fitriana, dan Wakil Direktur Bisnis, Yulianto Prasojo.
Menurut Muchlas, dirinya mengapresiasi setinggi-tingginya dan sangat memberikan dukungan atas MoU Kartu Pegawai NIPM dengan PT SCM / SM. Pihaknya menuturkan, kehadiran kartu tersebut merupakan pertama kalinya di lingkungan Kampus UAD Yogyakarta yang dikhususkan untuk dosen dan tenaga kependidikan yang jumlahnya mencapai 1160 orang.
“Tentu saja MoU ini sangat penting. Karena di UAD ini kita baru menerbitkan identitas baru bagi para pegawai, baik dosen maupun tenaga kependidikan. Kita memiliki sekitar 760 orang dosen, tenaga kependidikan kurang lebih 400 orang. Jadi ada 1160 orang di pegawai dosen dan tenaga kependidikan,” ujarnya saat di wawancarai Suara Muhammadiyah.
Muchlas menuturkan, kehadiran identitas baru Kartu Pegawai NIPM ini diharapkan memiliki nilai guna (use value). Yakni para dosen dan tenaga kependidikan UAD Yogyakarta bisa merasakan kebermanfaatan dari penggunaan kartu tersebut.
“Artinya lebih berguna. Tidak hanya sekadar sebagai identitas bagi pegawai itu saja, akan tetapi tentunya bisa berguna, terutama bermanfaat bagi pemegang kartu itu,” katanya.
Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan ini menyebut, dalam rangka mencari nilai guna itulah, maka pihaknya melakukan kerja sama dengan SM. Dirinya mengungkapkan alasan bekerja sama dengan SM. Menurutnya, SM telah membuktikan kepiawaiannya dalam menggerakkan roda bisnis yang sangat berkemajuan.
“Kita ingin bekerja sama dengan SM dalam MoU ini. Di mana selama ini telah melebarkan sayap bisnisnnya di berbagai bidang. Oleh sebab itu, kami bekerja sama dengan SM,” ungkapnya.
Muchlas menilai, kehadiran kartu ini sangat penting bagi para dosen dan tenaga kependidikan di UAD Yogyakarta. Sebab, berangkat dari penambahan nilai guna itu yang tentunya akan mempermudah akses pegawai kampus dalam memperoleh layanan secara maksimal dari SM.
“Intinya, bisa saling menguntungkan. Karena SM sudah memiliki banyak bisnis, kami bisa mendorong pegawai UAD memanfaatkan layanan-layanan dari bisnisnya SM. Pada sisi lain, kalau pegawai punya NIPM, maka akan memperoleh fasilitas-fasilitas tertentu yang bisa memberikan kenyamanan yang lebih bagi pegawai UAD,” tuturnya.
Muchlas mengungkapkan tidak menutup kemungkinan para mahasiswa dan keluarga besar UAD juga akan terlibat dalam kerja sama itu (mendapatkan kartu tersebut). “Saya kira tidak menutup kemungkinan nanti akan bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Kerja samanya juga tidak hanya menyangkut di bidang bisnis, tetapi kerja sama lain yang saling menguntungkan kedua belah pihak,” tegasnya. (Cris)