BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Untuk meningkatkan potensi dan prestasi siswa di Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Pendidikan, Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Banyuwangi, Jawa Timur menggelar Pekan Olahraga Dan Festival Seni Islami (Porfesi). Porfesi kali ini merupakan yang ke-4 bagi sekolah dan madrasah se Banyuwangi, Jum’at (1/3/2024).
Berlangsung di SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, sebanyak 2.290 siswa mengikuti pembukaan Porfesi. Diawali dengan parade drumband dan tampilan musik etnik angklung, siswa-siswi ini berasal dari 43 sekolah mulai dari SD/MI hingga SMA/SMK/MA Muhammadiyah yang ada di Banyuwangi.
Hadir sekaligus membuka Porfesi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi dan ikut mendampingi Dikdasmen PDM Banyuwangi, dan seluruh kepala sekolah dibawah naungan Majelis Dikdasmen. Ajang kompetisi olahraga dan seni islami ini memasuki tahun yang ke empat, dan digelar setiap empat tahun sekali ditempat yang berbeda.
“Alhamdulillah, porfesi ke empat ini mengambil tema Mengukir Prestasi Bakat Minat Peserta Didik Melalui Olahraga dan Seni Islami Yang Berkemajuan. Jadi kompetensi selain akademik, anak-anak memiliki potensi non akademik seperti olahraga dan seni islami, maka perlu kita kembangkan bakat minatnya,” ujar H.Sujanto, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Banyuwangi.
Lebih lanjut Sujanto menegaskan, lembaga pendidikan Muhammadiyah sifatnya melayani, untuk itu perlu mengasah dan menguji kemampuan mereka dalam bentuk kompetisi seperti ini. Dengan harapan selama menempuh 6 tahun di SD/MI, 3 tahun di SMP/MTs, 3 tahun di SMA/SMK/MA dilembaga pendidikan Muhammadiyah memiliki bekal yang nyata dan lebih berkemajuan.
Sekretaris pelaksana Porfesi Ke-4 Dikdasmen Muhammadiyah Banyuwangi, Sutrisno Hadi menjelaskan ada empat belas cabang olahraga yang dipertandingkan. Keempat belas cabor ini meliputi lari sprint, lari jauh, tapak suci, e-sport, lompat jauh, voli, panahan, tolak peluru, basket, catur, tenis meja, futsal, bulutangkis, dan renang.
Sedangkan untuk cabang seni yang dilombakan ada tiga belas antara lain melukis, teater, baca puisi, paduan suara, vokal solo, bercerita, adzan dan iqomah, pidato 3 bahasa, kaligrafi, sholat dan wudhu, tahfidz, tartil, dan cerdas cermat al-islam kemuhammadiyahan.
“Untuk cabang seni ada beberapa cabang seni kita fokuskan ke seni islami, hal ini kita maksudkan agar seni islami dapat tumbuh terbumikan dalam diri anak didik. Seperti contoh paduan suara, pidato 3 bahasa, cerdas cermat al islam kemuhammadiyahan, ini sarana tepat peningkatan SDM dan berkemajuan sesuai nilai-nilai Muhammadiyah,” tegasnya.
PDM Banyuwangi dan Dikdasmen berharap momen porfesi ini sebagai ujung anak didik untuk lebih berkembang lagi, dan menguji apa yang sudah mereka dapat disekolah masing-masing. Selain itu potensi bakat minat dan kemampuannya ini bisa menjadi bekal untuk berkiprah dimasa akan datang. (Rizkie Andri)